Cek Kesehatan Gratis, Cegah Penyakit & Pemborosan
Dengan misi mencegah penyakit berat, menyelamatkan nyawa warga, sekaligus menekan biaya kesehatan warga, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sudah menjangkau hampir 50 juta penduduk Indonesia.
CKG, yang dimulai pada 10 Februari lalu, merupakan salah satu dari lima program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Program prioritas lainnya ialah Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat/Sekolah Unggulan, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dan Perumahan Rakyat.
Menurut data Kementerian Kesehatan per 20 Oktober atau setahun Pemerintahan Prabowo, CKG sudah menjaring lebih dari 46,9 juta pendaftar, dengan 43,9 juta orang di antaranya (15,43% penduduk Indonesia) sudah mendapatkan layanan. Pemeriksaan gartis ini dilakukan di 10 ribu puskesmas dan 125 ribu sekolah dengan layanan tekanan darah, gula darah, anemia, dan status gizi.
“Kami melihat antusiasme masyarakat yang luar biasa. Program Cek Kesehatan Gratis bukan hanya tentang pemeriksaan, tapi tentang membangun budaya peduli kesehatan di semua lapisan masyarakat,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman, dalam siaran pers Kementerian.
Hasil CKG mengungkap masalah kesehatan terbanyak warga di setiap kelompok usia; pada bayi baru lahir, penyebab kematian tertinggi adalah berat badan lahir rendah. Pada kelompok anak sekolah, masalah utamanya adalah kesehatan gigi dan kurangnya aktivitas fisik yang memicu obesitas.
Pada kelompok dewasa, sekitar sepertiga populasi mengalami obesitas, baik berdasarkan berat badan maupun lingkar perut. Kemenkes mencatat bahwa orang dengan perut buncit memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena diabetes dan hipertensi, yang bisa berujung stroke atau penyakit jantung.
Pada kelompok lanjut usia (lansia), tekanan darah tinggi (hipertensi) menjadi temuan paling dominan.
Pemerataan Akses
Program CKG, yang menargetkan 100% penduduk Indonesia, menemukan relevansinya di saat prioritas warga pada tes kesehatan masih rendah, serta biaya kesehatan yang makin tinggi.
Data Kementerian Kesehatan tahun 2023 menunjukkan penduduk yang melakukan pemeriksaan kesehatan mencapai 39,87% (sekitar 111 juta jiwa). Sementara, 60,13% warga lainnya (sekitar 167 jutaan orang) tak pernah tersentuh cek kesehatan.
Lebih rinci, Kemenkes menyebut 32,6% penduduk usia di atas 20 tahun tidak pernah memeriksa tekanan darah; 80,82% tidak pernah mengukur lingkar perut; 35,61% tidak memantau berat badan; 61,6% tidak memeriksa kadar kolesterol; dan 62,6% tidak pernah memeriksakan kadar gula darah.
Warga pun terpantau tak memprioritaskan pengeluarannya untuk cek kesehatan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Oktober 2025, pengeluaran untuk tes kesehatan hanya Rp523 per bulan per kepala (Rp760 di perkotaan, Rp174 di pedesaan).
Di sisi lain, kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, pembiayaan kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, selalu mengalami inflasi yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi.
“Inflasi kesehatan selalu meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi. Ini terjadi di semua negara, dan tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan usia harapan hidup,” ujarnya, dalam siaran pers pada 17 Oktober.
Kemenkes pun mengejar efisiensi lewat Program CKG ini; penghematan biaya kesehatan sekaligus meningkatkan angka harapan hidup.
Sebagai perbandingan, pembiayaan kesehatan per orang per tahun di Amerika Serikat mencapai US$11.000. Angka harapan hidupnya 78 tahun. Di Jepang, pembiayaan kesehatan mencapai US$4.400 per individu per tahun, dengan harapan hidup 84 tahun. Sementara Indonesia, pembiayaan kesehatan per individu mencapai US$150 per tahun, dengan angka harapan hidup 71 tahun.
"Artinya, kita harus lebih efisien dan cerdas dalam membelanjakan pembiayaan kesehatan untuk bisa memperpanjang usia harapan hidup,” jelasnya.
Untuk mencapai hal tersebut, Wamenkes menyebut kuncinya adalah deteksi dini terhadap penyakit penyebab kematian tertinggi, seperti jantung, stroke, diabetes, dan hipertensi.
“Caranya sederhana; lakukan pemeriksaan kesehatan sebelum komplikasi terjadi. Itulah dasar dari inisiatif Cek Kesehatan Gratis yang digagas oleh Bapak Presiden,” tutup Dante.
