Adopsi API dan AI Meluas, Risiko Keamanan Meningkat
Teknologi kecerdasan buatan generatif (AGI) telah menawarkan peluang integrasi bisnis melalui antarmuka pemrograman aplikasi atau API. Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) pun berkembang pesat.
Namun, di balik efisiensi yang ditawarkan, adopsi AI dan API menghadirkan risiko keamanan baru. Pasalnya, API yang ditenagai AI terbukti rentan terhadap serangan siber.
Tak sedikit API berbasis AI dapat diakses secara eksternal dengan mekanisme autentikasi yang masih lemah. Kondisi ini membuat API menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan siber.
Saat ini, berbagai perusahaan tengah berinvestasi besar dalam teknologi AI untuk mendorong ekspansi bisnis. Penerapannya mulai dari aplikasi percakapan hingga sistem AI berbasis agen. Namun, percepatan inovasi ini justru membuka celah bagi munculnya pola serangan baru yang berpotensi mengganggu operasional dan merusak reputasi perusahaan.
Menjawab tantangan tersebut, Akamai menghadirkan Firewall for AI, teknologi pengaman generasi terbaru yang dirancang khusus untuk memantau prompt dan output AI secara real-time. Teknologi ini mampu menyaring konten berisiko, mencegah penyalahgunaan API, serta menjaga integritas model AI.
Informasi lebih lengkap mengenai cara kerja Firewall for AI dapat dipelajari di laman akamai.com/products/firewall-for-ai.
