Ketahui Beberapa Penyebab Sakit Kepala dan Cara Mengatasinya

Image title
16 September 2021, 17:15
penyebab sakit kepala
Freepik
Ilustrasi sakit kepala

Sakit kepala adalah salah satu kondisi nyeri paling umum yang kerap terjadi di area kepala. Melansir my.clevelandclinic.org, sekitar 75% orang dewasa di seluruh dunia pernah mengalami sakit kepala dalam satu tahun terakhir.

Penyebab sakit kepala bisa beragam, namun dampaknya cukup merugikan karena dapat mengganggu aktivitas seperti bekerja atau sekolah. Bagi sebagian orang, sakit kepala berkelanjutan dapat menimbulkan perasaan cemas dan depresi .

Advertisement

Sakit kepala ringan ataupun berat, memungkinkan terjadi dalam beberapa jam hingga berhari-hari. Umumnya, sakit kepala dapat diobati dengan obat-obatan antinyeri yang dijual bebas. Namun, untuk sakit kepala yang dipicu penyakit serius, maka memerlukan penanganan lebih lanjut.

Di samping itu, sakit kepala juga merupakan salah satu gejala umum yang dialami penderita Covid-19. Jika Anda mengalami sakit kepala, disertai gejala Covid-19 lainnya bisa segera periksakan ke dokter untuk memastikan kondisi tersebut.

Apakah normal sering sakit kepala?

Sakit kepala adalah keluhan nyeri cukup ringan, namun jika terlalu sering sudah bukan hal yang normal. Dikutip dari Mayo Clinic,  sakit kepala setiap hari atau setidaknya 15 hari berturut-turut atau lebih dalam sebulan, bisa dianggap mengalami sakit kepala kronis. Bahkan, kondisi tersebut dapat berlangsung berbulan-bulan, sedikitnya 3 bulan.

Jenis sakit kepala harian bisa dalam bentuk apa saja, entah itu sakit kepala sebelah atau di seluruh bagian kepala. Selain itu, tingkat intensitasnya juga berbeda-beda setiap harinya, bisa saja hari ini kepala Anda terasa sangat sakit dan keesokan berkurang. Namun, rasa sakit kepala itu selalu ada, setiap hari.

Dalam satu hari, durasi sakit kepala yang dirasakan cukup beragam. Untuk durasi cukup lama atau bahkan sebentar bisa diukur dari batas kurang dari empat jam. Jenis sakit kepala ini disebut sakit kepala primer.

Gejala Sakit Kepala

Gejala sakit kepala adalah sakit atau nyeri di kepala, yang bisa menyebar ke wajah, leher, dan bahu. Rasa nyeri juga bisa lebih dominan di bagian kepala tertentu, seperti dahi atau bagian kepala depan, sisi kepala kiri atau kanan, atau belakang kepala. Penglihatan juga bisa terpengaruh dengan menjadi buram, serta lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.

Segera periksakan ke dokter bila sakit kepala disertai muntah, leher kaku, gangguan penglihatan, bicara kacau, atau kejang. Bisa jadi hal tersebut adalah gejala penyakit  berbahaya.

Penyebab Sakit Kepala

Sakit kepala terjadi akibat aktifnya saraf nyeri di kepala. Kondisi ini dapat dipicu beberapa perilaku sehari-hari, seperti kurang tidur, telat makan, atau konsumsi makanan yang kurang tepat. Sakit kepala juga dapat dipicu oleh sejumlah penyakit, seperti sakit gigi, infeksi telinga, migrain atau migrain pada anak, hipertensi, atau tumor otak.

Beberapa penyebab sakit kepala, antara lain:

  • Sedang pilek atau flu
  • Stres
  • Minum alkohol terlalu banyak
  • Postur tubuh yang buruk
  • Makanan yang tidak biasa
  • Kekurangan cairan (dehidrasi)
  • Terlalu banyak minum obat penghilang rasa sakit
  • Mengalami menstruasi atau selama menopause
Ilustrasi rambut rontok
Ilustrasi rambut rontok (freepik.com)

Diagnosis Sakit Kepala

Untuk mengetahui penyebab sakit kepala, penderita disarankan memerhatikan perilakunya sehari-hari untuk menganalisis penyebab sakit kepala. Apabila sakit kepala membuat penderita menjadi khawatir, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab sakit kepala lebih lanjut.

Jenis Sakit Kepala

Sakit kepala tidak sebatas nyeri yang berasal dari jaringan dan struktur yang mengelilingi tengkorak atau otak. Ada 10 jenis sakit kepala yang diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya.


1. Migrain

Ini merupakan salah satu jenis sakit kepala paling umum, dengan gejala berdenyut di sebagian kepala dan bisa berlangsung beberapa hari. Tidak jarang juga penderita migrain sampai tak mampu menjalani aktivitas seperti biasa. Jika dipaksakan beraktivitas, serangan migrain bisa semakin intens.

Beberapa migrain didahului oleh gangguan penglihatan. Sekitar satu dari lima orang akan mengalami gejala ini sebelum sakit kepala dimulai. Dikenal sebagai aura, ini dapat menyebabkan Anda melihat:

  • lampu berkedip
  • lampu berkilauan
  • garis zig-zag
  • bintang
  • titik buta atau blind spot

Migrain yang serius dapat menyebabkan pandangan berkunang-kunang, disertai mual dan muntah. Serangan migrain memungkinkan dikaitkan dengan kondisi sistem saraf. Adapun faktor yang berpengaruh memicu migrain seperti insomnia, dehidrasi, melewatkan makan, fluktuasi hormon, dan paparan bahan kimia.

Hingga kini, belum ada obat efektif untuk menyembuhkan migrain. Obat migrain yang dijual di pasaran hanya untuk mencegah serangan dan mengurangi gejala yang dirasakan.

Untuk mengurangi frekuensi migrain kambuh, lebih baik melakukan upaya pencegahan dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti cukup tidur, kurangi stres, minum banyak air, olahraga teratur, dan hindari makanan mengandung gluten.

2. Sakit kepala tegang

Sakit kepala tegang dipicu stres. Kondisi yang dirasakan umumnya, sakit di seluruh kepala namun tidak berdenyut. Kepala tegang merupakan jenis sakit yang paling banyak dialami selain migrain, bahkan sulit dibedakan dari migrain. Sakit kepala tegang biasanya tidak mengganggu penglihatan, juga tidak disertai perasaan mual atau muntah.

Peningkatan kepekaan terhadap cahaya atau suara memungkinkan terjadi ketika mengalami sakit kepala tegang, namun itu bukan gejala umum. Cara menanganinya, cobalah beristirahat sejenak, jauhkan mata dari layar komputer, lakukan peregangan tubuh, dan mandi air panas untuk melemaskan otot. Bila perlu, kompres bagian kepala yang sakit dengan kompres air hangat untuk membuat rileks.

Jika rasa sakit dan nyeri belum kunjung reda dan perlu minum obat, berikut beberapa pereda nyeri sakit kepala tegang:

  • aspirin
  • ibuprofen (Advil)
  • naproksen (Aleve)
  • acetaminophen dan kafein

3. Sakit kepala kluster

Sakit kepala kluster ditandai rasa panas dan tertusuk-tusuk. Sakit kepala jenis ini biasanya terasa di bagian belakang mata atau di sebagian wajah. Tak jarang disertai bengkak, kemerahan, dan berkeringat pada bagian terdampak.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement