Mengenal 7 Sifat Sistem Koloid yang Lekat dalam Keseharian

Image title
4 Oktober 2021, 14:50
sistem koloid
ANTARA FOTO/Jojon/foc.
Mahasiswa memasukan cairan kimia ke botol takar untuk mengetahui khasiat daun dan kulit buah untuk dijadikan obat tradisional di Kampus Politeknik Bina Husada Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (10/6/2020). Jurusan Farmasi Politeknik Bina Husada Kendari melakukan penelitian pemamfaatan bahan alam lokal di Sulawesi Tenggara untuk dijadikan beberapa obat tradisional semisal obat demam dan flu serta elergi pada kulit.

Sistem koloid merupakan zat yang bisa dijumpai pada produk kebutuhan sehari-sehari. Dikutip dari Ruangguru.com, sistem koloid merupakan bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat heterogen, namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar 1 - 10000 newton metre (nm).

Sistem koloid juga memiliki sifat unik, yaitu heterogen yang berarti partikel terdispersi dan tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya, sehingga tidak terjadi pengendapan. Misalnya, sifat heterogen ini juga dimiliki oleh larutan, tetapi tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi). Dalam kehidupan sehari-hari, Anda bisa menjumpai koloid pada susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan.

Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya.

Sifat-sifat Sistem Koloid

Dikutip dari buku pendidikan karya Johari yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga, dijelaskan bahwa suatu campuran dapat digolongkan ke dalam sistem koloid, apabila memiliki sifat-sifat yang berbeda dari larutan sejati. Berikut beberapa sifat yang membedakan sistem koloid dengan larutan sejati:

1. Efek Tyndall
Efek tyndall merupakan gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris, sehingga sifat itu disebut efek tyndall.

Di sisi lain efek tyndall juga memiliki makna, yaitu efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil, sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.

2. Gerak Brown
Gerak Brown juga merupakan gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus, tetapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Bila koloid diamati di bawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak brown.

Partikel-partikel akan senantiasa terus bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas (gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya berosilasi di tempat (tidak termasuk gerak brown).

Bagi koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Ukuran partikel yang cukup kecil membuat tumbukan cenderung tidak seimbang, sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel, sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak brown.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...