9 Tarian Bali Ini Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia

Dwi Latifatul Fajri
4 November 2021, 23:05
Tarian Bali
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Bali dikenal dengan obyek pariwisata, seni, dan budayanya yang menawan di seluruh dunia. Provinsi Bali memiliki pantai, gunung dan kesenian yang menjadi daya tarik wisata.

Tarian daerah Bali juga resmi terpilih sebagai warisan budaya dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa alias UNESCO. Mengutip laman Kemdikbud.go.id, pada sidang ke-10 yang dilaksanakan 2 Desember 2015 ditetapkan tiga genre tarian dari Bali ke dalam daftar UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity (Daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan).

Tiga genre tarian tersebut masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Artinya, tarian daerah Bali diakui secara internasional. Untuk itu, masyarakat Indonesia diharapkan meningkatkan kesadaran untuk melestarikan budaya dan seni asli daerah.

Tiga genre tarian Bali tersebut terdiri dari tarian sakral, tarian semi sakral, dan tarian hiburan. Tarian tradisional Bali memiliki ciri khas seperti penari laki-laki dan perempuan yang memakai kostum tradisional berwarna. Kostum tersebut dilengkapi motif bunga dan fauna.

Nama Tarian Bali

Sebagian besar tarian daerah Bali terinspirasi dari alam, tradisi masyarakat Bali dan agama. Berikut sembilan tarian Bali yang ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya:

1. Sanghyang Dedari

PAGELARAN TARI BALI KLASIK UNTUK PEMULIHAN PARIWISATA
PAGELARAN TARI BALI KLASIK UNTUK PEMULIHAN PARIWISATA (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/foc.)

Sanghyang Dedari masuk dalam genre tarian sakral atau tari sanghyang. Tarian Bali ini memperlihatkan penari dalam kondisi kesurupan. Sanghyang Dedari bertujuan mistis dan tidak ditampilkan di depan umum.

Tujuan diadakan tari ini untuk melindungi desa dari wabah penyakit, bencana alam, dan bencana lainnya. Sanghyang Dedari adalah tari khas Bali peninggalan kebudayaan pra Hindu. Tarian ini dilakukan oleh dua orang gadis yang masih dianggap suci.

Tari Sanghyang Dedari uniknya tidak diiringi alunan musik, melainkan oleh grup penyanyi yang menyanyikan lagu persembahan kepada dewa.

2. Rejang

Rejang masuk dalam tarian Bali sakral. Tarian ini ditampilan ketika upacara keagaman yang diadakan di Pura Merajan atau Sanggah. Rejang tidak berkaitan dengan tempat atau komposisi penari (pedum karang) seperti tarian Bali lainnya. Tarian ini lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Ketika upacara adat Pengider Buana, para penari Rejang akan mengelilingi sajen mengikuti pradaksina.

3. Baris Upacara

Tari Bali ini tidak memiliki lakon atau cerita. Baris upacara ditampilkan untuk ditunjukkan kepada Dewa Yadnya. Ketika upacara, tari Bali ini menjadi simbol Widyadara, Apsara sebagai pengawal Ida Berata. Baris upacara menjadi tarian untuk menyambut kedatangan para dewa.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...