Sejarah dan Gerakan Tari Indang dari Sumatera Barat

Dwi Latifatul Fajri
18 November 2021, 00:09
Tari Indang
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.

Tari Indang adalah salah satu tarian tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat. Kesenian Indang muncul sekitar abad ke-14. Tarian ini menggabungkan budaya Minangkabau dan agama Islam.

Awalnya, tari Indang bertujuan untuk memperkenalkan ajaran agama Islam, supaya mudah diterima oleh masyarakat Minangkabau. Indang adalah kesenian sastra lisan yang dilakukan berkelompok dan berjumlah ganjil.

Advertisement

Kesenian Indang sekarang ini ditampilkan untuk pengangkatan penghulu suatu desa, acara kebudayaan, dan penyambutan tamu. Tari Indang juga menjadi media hiburan yang diiringi lagu pemberi nasihat. Bahkan, tarian ini juga ditampilkan di kancah internasional.

Mengutip dari Kemlu.go.id, mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Moskow, Rusia tampil menari Indang. Tarian ini ditampilkan di Hari Ulang Tahun ke-60 People's Friendship University of Russia (RUDN University), pada 8 Februari 2020.

Sejarah Tari Indang

Dahulu, terjadi percampuran budaya Minangkabau dan Islam. Menurut sejarah, pedagang dari Arab pergi ke pesisir barat di Sumatera, lalu menyebar ke daerah Pariaman. Terjadi akulturasi budaya yang menciptakan kesenian bernuansa Islami. Indang diciptakan oleh Syekh Burhanuddin, tokoh terpandang di masa itu.

Tarian ini memadukan lantunan syair dan musik rebana. Dahulu, Indang berkembang di surau-surau untuk mengaji anak-anak. Mereka akan mengikuti tarian sambil belajar agama dan mengaji. Lantunan syair Indang seperti shalawat Nabi dan syair berhubungan dengan agama Islam.

Mengutip dari Jakarta-tourism.go.id, Syekh Burhanuddin mengadakan upacara tabuik di Minangkabau. Pertunjukan dilakukan memakai alat musik gendang dan rebana kecil. Rebana itu terbuat dari kulit kambing yang sudah dikeringkan.

Cara memainkannya dengan ditepuk pada bagian kulit kambing untuk menghasilkan nada. Alat musik ini disebut gendang Rapa'i yang berkaitan dengan penciptaan kesenian Indang.

Penari Indang

Tari Indang berasal dari Sumatera Barat ini dibawakan laki-laki dalam jumlah ganjil. Ciri khas tarian ini adalah gerakannya yang berpusat pada gerakan kepala, tangan, dan badan. Penari melakukan tarian dalam posisi duduk.

Penari Indang terdiri dari tukang dikia atau tukang dzikir, anak indang, tukang alih dan tuo indang. Berikut penjelasannya:

1. Tukang Dikia

Tukang dikia bertugas menyampaikan syair-syair tentang ajaran agama Islam atau sholawat Nabi. Posisi Tukang dikia berada di luar penari.

2. Anak Indang

Anak Indang terdiri dari semua penari yang duduk bersila dalam satu shaf (satu barisan). Bagian kaki dan paha saling berhimpitan.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement