Proposal Adalah Usulan Tertulis dengan Sifat Khusus, Ini Penjelasannya
Bagi Anda para siswa dan siswi kelas menengah atau mahasiswa yang sedang menempuh bangku kuliah, tentu tidak asing dengan kegiatan menulis proposal. Tujuan pengadaaan produk tertulis satu ini, bisa dalam bentuk proposal kegiatan, bantuan dana dan lainnya. Ada juga proposal yang berbentuk akademis seperti proposal penelitian, skripsi, tesis atau disertasi.
Penjelasan Singkat Proposal
Dari aneka jenis proposal yang telah disebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proposal adalah rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan. Bentuk rencana kegiatan tersebut tentu saja harus dituliskan secara baik dan benar supaya pihak yang berkepentingan dapat memahaminya dengan baik.
Selain itu dapat diartikan bahwa proposal adalah usulan tertulis yang memiliki sifat khusus dan ditujukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dalam suatu kegiatan. Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan bisnis, pengajuan, dana, proyek, hingga penelitian.
Aneka Tujuan Proposal
Dalam proposal ada sejumlah tujuan yang dirangkum dari Gramedia.com, antara lain:
1. Proposal dibuat demi meraih persetujuan dari pihak yang bersangkutan supaya dapat melaksanakan sebuah kegiatan.
2. Bilamana memiliki kaitan dengan proposal pengajuan dana, maka proposal bertujuan untuk mendapatkan bantuan dana dari pihak sponsor.
3. Agar bisa mendapatkan dukungan dari pihak yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
4. Jika memiliki kaitan dengan proposal proyek pemerintah, maka proposal bertujuan untuk melakukan tender atau lelang pada proyek-proyek tersebut.
5. Proposal demi mendapatkan penawaran kerja sama bisnis, apabila berkaitan dengan proposal bisnis.
Aneka Fungsi Proposal
Sebagaimana dikutip dari buku Teknik Penyusunan Proposal Proyek yang ditulis oleh Yohanes Nangameka ada beberapa fungsi proposal, antara lain:
1. Fungsi proposal digunakan untuk pengajuan kerja sama bisnis kepada perusahaan sasaran.
2. Proposal diciptakan untuk mengadakan acara tertentu, misalnya pelatihan, seminar, perlombaan, dan lain-lain.
3. Dapat digunakan untuk melaksanakan penelitian ilmiah.
4. Dapat digunakan untuk pengajuan mendirikan suatu usaha.
5. Dapat digunakan untuk pelelangan sebuah proyek atau barang.
Sistematika Penulisan Proposal
Dalam penulisan proposal ada struktur atau bagian-bagiannya. Dalam beberapa aspek, sebuah proposal penelitian memiliki perbedaan dengan sebuah proposal kegiatan masyarakat.
Akan tetapi, apabila dirunut secara umum di dalam sebuah proposal memiliki sistematika yang hampir mirip satu sama lain. Dalam proposal kegiatan biasanya terdapat latar belakang, masalah dan tujuan, ruang lingkup kegiatan, kerangka teoritis dan hipotesis, metode, pelaksana kegiatan, fasilitas, keuntungan dan kerugian dari pelaksanaan kegiatan, periode waktu, anggaran dana, dan lampiran.
Di sisi lain dalam sebuah proposal penelitian akan terdapat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan kerangka penulisan laporan. Berikut penjelasannya:
1. Latar Belakang
Di dalam proposal terdapat latar belakang yang diciptakan untuk membahas mengenai kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan atau penelitian tersebut.
Misalnya pada proposal kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat desa, maka dalam latar belakang harus membahas mengenai terjadinya penyakit menular.
2. Merumuskan Masalah dan Tujuan
Antara proposal kegiatan dan penelitian memiliki persamaan yaitu adanya rumusan permasalahan dan tujuannya secara spesifik. Rumusan tersebut dijabarkan dengan tujuan-tujuan tersebut secara rasional dan menggunakan bahasa yang persuasif supaya pihak yang membaca proposal tersebut tertarik dengan tujuan dari kegiatan tersebut.
3. Adanya Ruang Lingkup Kegiatan
Di dalam sebuah proposal harus ada rumusan mengenai batasan baik waktu maupun tempat kegiatan.
4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis
Dalam sebuah proposal kegiatan maupun proposal penelitian, harus terdapat teori atau hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah dalam proposal tersebut. Telaah tersebut dapat berupa perbandingan dari penelitian sebelumnya atau teori-teori yang selaras dengan masalah yang akan diteliti.
Dari adanya teori-teori tersebut, penerima usul (pihak yang berkaitan dengan persetujuan proposal) dapat memahami bobot permasalahan dalam proposal tersebut.
5. Metode
Sebuah proposal terutama di proposal penelitian diharuskan berisi metode yang valid. Hal itu dikarenakan proposal adalah sebuah rangkuman yang berisi teknik pengumpulan data, analisis data, validasi data, dan lain-lain.
Metode digunakan dalam proposa adalah metode historis, metode deskriptif, maupun metode eksperimental. Sementara itu, dalam teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik angket (menggunakan kuesioner), wawancara, observasi, studi pustaka, dan lainnya.
Melalui penjabaran metode ini, kegiatan yang direncanakan dalam proposal dapat dinilai secara objektif oleh penerima usulan. Selain itu, penerima usulan juga dapat menilai mengenai jumlah biaya yang perlu dikeluarkan.
6. Pelaksana Kegiatan
Hal yang dicantumkan dalam proposal adalah suatu hal yang jelas dan pasti. Antara lain daftar personalia atau pelaksana kegiatan dengan dilengkapi pendidikan dan keahlian mereka. Misalnya, pada proposal kegiatan pengecatan jalan desa, maka dalam bagian ini dapat ditulis susunan panitia termasuk pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut
7. Fasilitas
Dalam proposal juga berisi fasilitas-fasilitas dalam proses kegiatannya akan dapat lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi biaya yang diberikan akan menjadi lebih murah daripada melakukan sewa.
8. Keuntungan dan Kerugian
Keberadaan bagian keuntungan dan kerugian dalam sebuah proposal kegiatan maupun penelitian dapat berguna untuk meyakinkan penerima usul mengenai dana yang dikeluarkan nanti tidak akan sia-sia dengan yang akan diperoleh.
9. Durasi Waktu Kegiatan
Proposal adalah rincian penjelasan mengenai lama waktu kegiatan tersebut dapat terselesaikan. Apabila kegiatan tersebut terdiri atas beberapa tahap, maka tahap-tahap itu perlu diberikan perincian waktu penyelesaian masing-masingnya.
10. Rincian Anggaran Dana
Salah satu bagian penting dalam proposal adalah keberadaan rincian anggaran dana. Jumlah anggaran dana harus benar-benar disusun secara baik dan benar supaya penerima usul dapat yakin untuk menyetujui proposal tersebut. Rincian anggaran dana biasanya berupa upah, alat perlengkapan, biaya umum, dan lain-lain.
Demikianlah penjelasan singkat tentang proposal yang bisa diaplikasikan dalam penelitian maupun kegiatan. Selain terdapat catatan dalam pembuatan proposal, seperti penulisan pernyataan harus lugas dan argumentatif. Tulisan harus dinyatakan persuasif dan memiliki kata-kata teknis.