Sinopsis Novel Pachinko, Kisah Keluarga Korea di Jepang

Destiara Anggita Putri
22 September 2022, 14:11
sinopsis novel Pachinko
Unsplash

Beberapa tahun belakangan ini, banyak sekali novel-novel terjemahan dari Korea Selatan yang beredar di toko buku Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan berhasil mencuri perhatian pembaca hingga masuk ke jajaran best seller.

Pachinko adalah salah satu novel yang patut untuk dipertimbangkan untuk Anda baca. Novel ini merupakan karya dari penulis Min Jin Lee yang terbit pada 2017, dan fokus mengangkat isu tentang diskriminasi, stereotip, dan kekuatan yang dialami setiap karakternya. 

Novel ini juga berhasil meraih gelar sebagai A New York Times  Best Seller, dan menuai banyak review positif dari berbagai media. Selain itu, novel ini juga menjadi finalis untuk The National Book Award for Fiction.  

Pachinko telah diadaptasi menjadi drama korea dan telah ditayangkan di Apple TV+. Drama Korea ini dibintangi oleh aktor Korea populer, Lee Min Ho dan berhasil mencuri perhatian publik saat masa penayangannya.

Novel ini menceritakan kisah keluarga Korea yang harus bermigrasi ke Jepang. Banyak sisi sejarah dan kehidupan masyarakat yang diangkat dalam novel ini, yang tentunya menarik untuk dibaca. Bila Anda ingin mengenal novel ini lebih jauh, berikut sinopsis novel Pachinko untuk Anda. 

Sinopsis Novel Pachinko

Novel ini, mengambil latar cerita tahun 1910, yang merupakan tahun awal Pendudukan Jepang di Korea dan berlangsung hingga penghujung abad ke-20. Kisah bermula dari migrasi sepasang suami istri Korea bernama Sunja dan Baek Isak.

Sebelum mereka menikah, Sunja adalah seorang gadis desa polos yang menjalin cinta dengan Hansu, kemudian hamil di luar nikah. Namun, ternyata Hansu telah memiliki  keluarga di Jepang, sehingga dia tidak bisa menikahi Sunja walaupun sudah berniat untuk  bertanggung jawab.

Hingga akhirnya, hadirlah Baek Isak, seorang pastor yang sakit-sakitan yang bersedia menikahi Sunja dan dan mengajaknya pindah ke Jepang. Tak lama setelah itu, lahirlah anak bernama Moa pada 1933, disusul anak keduanya Mozasu selang enam tahun kemudian.

Kehidupan mereka di Jepang tidaklah mudah, karena banyaknya masalah yang datang silih berganti. Dimulai dari suaminya yang masuk penjara karena dianggap menyebarkan ajaran sesat, terlilit hutang, masalah ekonomi, hingga diskriminasi. tidak hanya mereka, namun keluarga Korea lain juga harus mengalami nasib yang sama dikarenakan status sosial mereka yang rendah. 

Tidak hanya fokus mengisahkan cerita tentang Sunja dan suaminya, novel ini juga menceritakan secara detail kisah anak-anaknya yakni Noa dan Mozasu.  

Dalam sinopsis novel Pachinko, Noa digambarkan sebagai tokoh yang ingin menjadi mayoritas dan berusaha sekeras mungkin untuk membuatnya layak menjadi orang Jepang. Namun, singkat cerita dia memutuskan menggantung diri karena tidak mampu bergulat dengan dirinya sendiri, walaupun dia berhasil memiliki nama Jepang dan sudah memiliki keluarga.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...