10 Contoh Puisi Pahlawanku 3 Bait Sebagai Bentuk Apresiasi
Terdapat beragam cara untuk bisa dilakukan sebagai bentuk menghargai perjuangan para pahlawan. Salah satunya melalui puisi bertemakan pahlawan. Selain singkat, puisi tersebut cukup mampu mencerminkan bentuk penghargaan kepada pahlawan.
Menurut Sumardi, seperti dikutip dari buku Sastra Indonesia, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata yang imajinatif.
Sementara itu, menurut Heman J. Waluyo, puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta perasaan penyair secara imajinatif dan kemudian disusun dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan batinnya.
Keseimpulannya, puisi merupakan rangkaian kata yang memiliki makna dan saling terhubung antara satu dan yang lainnya.
Dengan menulis puisi, Anda bebas mengekspresikan perasaan terhadap suatu hal, termasuk kepada sosok pahalwan Tidak hanya itu, menulis puisi juga bisa menjadi salah satu cara menunjukkan rasa cinta tanah air Anda.
Contoh Puisi Pahlawanku 3 Bait
Berikut ini sepuluh contoh puisi pahlawanku 3 bait yang dikutip dari beberapa sumber termasuk karya Chairil Anwar sebagai inspirasi.
1. Keteguhan Sang Garuda
Karya: Chairil Anwar
Kau terlahir dari sebuah gagasan
Prinsip yang telah menjadikanmu sebagai lambang
Bersumber dari perjuangan seluruh rakyat
Berhembuskan nafas kemerdekaan
Di tubuhmu terukir simbol yang penuh makna
Terdiri atas banyaknya harapan
Tersisip akan impian
Hingga menjadikanmu gagah dan mulia
Sorot pandangmu yang tajam
Tubuh yang tegap dan tegar
Mencerminkan rakyat negerimu
Serta kuatnya semangat yang menopangnya
2. Prajurit Jaga Malam
Karya: Chairil Anwar
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu…
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
3. Soekarno
Karya: Asty Kusumadewi
Bangga tanah Surabaya melahirkanmu
Bangga tanah Blitar menjadi tempat istirahatmu
Pejuang nomer satu di Nusantara
Cerdas, tampan dan bijaksana definisi dirimu sesungguhnya
Bung Karno..
Kau cerdas, menguasai banyak bahasa
Kau berwibawa dikagumi dunia
Daya juangmu tinggi untuk Indonesia merdeka
Terimakasih bapak proklamator Indonesia
Teks proklamasi lantang kau bacakan
Bendera dijahit oleh istrimu yang menawan
Indonesia merdeka atas nama bangsa Indonesia
Di wakili Soekarno-Hatta
4. Jejak-Jejak Pejuang
Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Semerbak harum dalam deretan syair pujangga
Bercerita indah akan kisah perjuangan
Sang pahlawan dalam membela bangsa
Meregang nyawa di medan peperangan
Raga berlubang tertembus peluru tajam
Meski tersungkur tergeletak di tanah
Kau tetap hidup dalam sanubari anak bangsa
Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Menapak jelas menembus zaman
Kini kaupun mampu menyaksikan dari surga
Bangsamu bersatu padu dalam semangat membela
5. Pahlawan yang Hilang
Di mana lagi kan kutemukan keberanianmu
Di mana lagi kan kutemukan pekik teriak semangatmu
Di mana lagi ku temukan sosok sepertimu
Wahai pahlawan
Beribu hari telah kulalui
Jutaan hari telah ku hitung dengan jemari
Namun tak mampu jua kutemukan
Sosok pahlawan sejati
Kumeniti jalanan penuh onak dan duri
Menyusuri gurun pasir yang kering kerontang
Dimanakah kan kutemui lagi
Sosok sepertimu wahai pahlawanku