3 Contoh Cerpen Islami Motivasi Singkat dan Menginspirasi

Dwi Latifatul Fajri
19 Desember 2022, 15:50
Contoh Cerpen Islami Motivasi
Unsplash/Michael Fousert
Ilustrasi Buku

Cerpen terdiri dari beragam cerita yang menarik dan inspiratif. Salah satu tema yaitu cerpen Islami untuk topik menulis. Cerita pendek Islami ini bisa dibuat untuk tugas sekolah Bahasa Indonesia. Contohnya saja cerita tentang pelajaran hidup yang didapat setelah berbuat kebaikan.

Cerpen termasuk karya sastra populer. Cerpen berupa cerita pendek, singkat, dan jelas. Alur cerita cerpen mudah dipahami oleh pembaca. Konflik yang ada dalam cerita tersebut juga jelas, berbeda dengan novel. Berikut contoh cerpen Islami motivasi mengutip dari Cerpenmu.com.

Cerpen Islami Motivasi

1. Sahabat Sholat Dhuha

Karya: Diaz Tavarel S

Di bangku sekolah menengah, ada anak yang namanya Rudi. Rudi sangat disenangi oleh teman-temannya. Karena Rudi sangat baik dan tidak sombong ketika bergaul.

Kalau di kelas, Rudi tidak sangat pintar, dan tidak sangat bodoh. Rudi seringkali mendapat nilai jelek kalau ulangan. Sering kali Rudi dimarahi gurun dan dibenci oleh guru karena mendapat nilai yang tak layak.

“Kenapa kamu sering mendapatkan nilai jelek Rudi?” tanya salah satu guru kepada Rudi.
“Iya Bu, maaf memang saya bisa mengerjakan segitu” jawab Rudi.
“Apakah kamu tidak pernah belajar Rud?” Tanya Ibu guru.
“Belajar Bu, tetapi saya mendapatkan nilai segitu.” kata Rudi
“Oh ya udah nggak apa-apa” kata Bu guru

Kriiinnggg. Bel istirahat pun berbunyi. Rudi segera menuju masjid yang ada di sekolahnya untuk melakukan salat dhuha. Setelah melakukan salat dhuha, Rudi melihat adik kelas yang sedih di serambi masjid. Rudi menghampiri anak itu.

“Kamu kenapa dek?” tanya Rudi kepada anak itu.
“Saya lapar kak” jawab anak itu.
“Apakah kamu tidak membawa uang saku?” Tanya Rudi kembali.
“Tidak kak, saya tidak diberi uang saku oleh bapak saya” jawab anak itu.

Setelah mendengar jawaban itu, Rudi pun ingin tahu tentang masalah anak itu. “Emang kenapa dek, dengan bapakmu?” Tanya Rudi.
“Bapak saya sering menghabiskan uangnya kak, sering dibuat mabuk-mabukan dan berj*di” jawab anak itu dengan menangis.
Astaghfirullah hal adzim, udah jangan menangis dek” kata Rudi.
“Iya kak” kata anak itu sambil mengusap air mata.

“Udah ayo tak traktir makanan ke kantin” ajak Rudi.
“Ga usah kak gapapa kok” jawab anak itu dengan malu.
“Udah ayo gapapa, jangan malu gitu dong” ajak Rudi.
“Iya udah ayo” kata anak itu.

Rudi dan adik kelasnya berangkat ke kantin. Sesampai di kantin keduanya memesan nasi dan minuman. Setelah memesan nasi dan minuman, mereka pun langsung memakan di tempat yang sudah disediakan.

Saat sedang makan, bel masuk pun berbunyi.
“Krrriiiiinnggg”.
“Udah masuk kak” kata anak itu.
“Udah gapapa lanjutin aja” sahut Rudi

Setelah makan udah habis, mereka langsung membayar dan segera masuk kelas masing-masing. Ketika masuk ke kelas, ternyata guru Rudi telah masuk di kelasnya.
Assalammu’alaikum Bu” salam Rudi sambil mengetok pintu.
“Wa’alaikumsalam” jawab Bu guru.
Rudi langsung salim ke gurunya.
“Maaf bu saya telat masuk kelas” kata Rudi.
“Darimana kamu Rud?” Tanya Bu guru.
“Saya dari kantin bu” jawab Rudi.

Mendengar jawaban itu ibu guru langsung memarahi Rudi. Rudi pun terdiam dan merasa malu kepada teman-temannya. Ibu guru langsung menyuruh Rudi duduk dan berjanji tidak mengulanginya lagi.

2. Idul Adha dan Seekor Tikus

Karya: A. Zulfa Muntafa

Siang itu setelah beberapa pekerjaan rumah diselesaikannya, dia berbaring di tempat tidurnya seperti biasa. Dia men-scroll cakrawala di salah satu media sosial miliknya hingga lama.

Sebenarnya dalam benaknya agak merasa bagaimana jika terus-terusan begitu lama-lama. Namun sementara begitu dulu tak apa. Santai saja. Daripada melakukan sesuatu yang merugikan orang lebih baik sibuk dengan dirinya sendiri meski terkesan seperti tidak melakukan apa-apa.

Selepas menikmati aktivitasnya itu, dia ingin ke belakang—walau agak malas karena harus bergerak dari ranjang yang membuatnya nyaman.

Dia hendak berhajat kecil. Dia lantas mulai beranjak dari posisinya itu kemudian berjalan melewati beberapa ruangan di rumahnya yang juga sangat nyaman hingga tiba di bilik mandi. Tak perlu diceritakan apa yang dilakukannya di situ, sudah jelas.

Sesudah itu, setelah merasa lega, dia kembali menuju kamarnya dan duduk di kursi yang berada di sebelah ranjangnya.

Di sampingnya ada juga meja berbentuk L, tempat biasa dia meletakkan barang-barang yang dia perlukan. Kembali di-scroll-nya konten-konten di media sosialnya, untuk mengisi waktu, barangkali menemukan hal-hal yang dianggapnya menarik—atau jika beruntung malah menjumpai gambar wanita cantik. Dia juga menyukai konten musik.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...