7 Contoh Puisi Tahun Baru Sebagai Refleksi Diri
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyambut tahun baru. Biasanya banyak orang memilih pergi ke pusat kota untuk menyaksikan pertunjukkan kembang api. Namun ada juga yang memlih berkumpul bersama keluarga atau teman dan mengadakan acara bakar-bakar atau barbeque.
Sebenarnya hal tersebut tidak masalah untuk dilakukan. Namun alangkah baiknya sebelum tahun berganti, Anda juga perlu melakukan refleksi diri melalui sebuah puisi.
Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik, dan bait. Bisa dibilang, puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berisi ungkapan dan perasaan.
Dengan menulis puisi, Anda bebas mengekspresikan perasaan termasuk tentang segala hal yang pernah Anda lalui di tahun sebelumnya. Selain itu, Anda juga bisa mengungkapkan harapan dan impian di tahun yang akan datang.
Puisi Tahun Baru
Berikut ini tujuh contoh puisi tentang tahun baru, dari berbagai sumber yang bisa Anda jadikan inspirasi untuk menulis puisi dengan tema serupa.
1. Aura Baru
Karya Wawan Syafus
Tahun yang baru segera datang
Masalah dan tantangan baru akan datang pula
Namun, bersama dengan itu, akan ada semangat dan rezeki baru
Ya, tahun baru membawa beban dan peluang baru
Membawa aura baru
Maka sambutlah dengan sukacita
Sambut dengan semangat dan juga rencana baru
2. Serpihan Harapanku
Ku bungkus setitik harapan di tahun yang baru
Kujadikan ia pucuk pucuk doa di ujung waktu
Semoga terbang ke samudera langit tinggi
Ku harap semoga ia kan menjadi ribuan pelangi indah setelah badai berlalu.
Semua doa dan harapanku
Ku serahkan pada tuhan pemilik semesta
Seperti sajak sajakku yang tersimpan di akar hati
Semua doa doaku hanya untuk setitik cahaya.
Tuhan Angkatlah doaku bersama pelangi indah di balik hitam
Jadikan ia pelipur lara di perujung napas
Semoga air mata tiada pernah mengkhianat hati
Semoga doa kita selalu bersamanya.
Kuharapkan semua baik-baik saja
Hanya kebahagiaan yang membelai
Bukan kesedihan yang mencabik
Hanya itu harapku di tengah saujana.
3. Menyambut Tahun Baru
Setapak demi setapak waktu berlalu
Lepas dari pelukan masa lalu
Masa dimana aku selalu cemburu
Terhadap apa yang disebut palsu
Masa di mana aku penuh rindu
Terhadap apa yang disebut keliru
Semua hanya untuk memuaskan hasratku
Atau sekedar hawa nafsu yang menggebu
Aku tak pernah peduli pada Tuhanku
Yang telah menciptakanku
Kini tahun kan berganti
Aku harus menyadari
Sebelum semua menjadi tanpa arti
Saatnya aku harus mengubah hati
Seiring waktu yang berganti
Aku harus menemukan jati diri
Agar hidupku penuh arti
Selamat datang tahun baru
Aku kan menyambutmu
Dengan harapan baru
Kan kutinggalkan masa lalu yang penuh pilu
Kan ku ubah hatiku menjadi baru
Bersama Tuhan yang mengasihi aku
4. Bangkit
Karya Wawan Syafus
Bangkit dari tanah malas wahai jejaka
Enyah dari kaca rias palsu wahai gadis
Bangkit, dunia dicipta untuk kita jelajahi
Manusia dicipta untuk menjelajahi
Dunia dicipta untuk menguji
Manusia dicipta tuk mengabdi pada illahi
Kalau kamu hanya makan tidur dan ngelantur
Masa depanmu bisa saja ngawur
Bangkit lah muda-mudi
Bakar kasur malasmu
Hancurkan riasan palsumu itu
5. Puisi Tentang Tahun Baru
Di hari ini aku tidak menangis atau pun gembira
Di hari ini pula aku telah bersyukur kepada Tuhan