6 Urutan Taksonomi Hewan dan Penjelasannya
Taksonomi adalah cabang ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup. Hal itu dilakukan menggunakan pengamatan morfologi, perilaku, genetik dan biokimia.
Adapun seorang ahli taksonomi mampu mengidentifikasi, serta menggambarkan dan mengatur spesies ke dalam klasifikasi.
Urutan Taksonomi
Melansir beberapa sumber, urutan taksonomi pada hewan diklasifikasikan dari takson terkecil hingga terbesar. Berikut ini urutan taksonomi hewan:
1. Spesies
Species adalah urutan taksonomi terkecil dan paling spesifik. Nama spesies terdiri dari dua kata. Nama pertama menunjukkan genus, sedangkan kata kedua adalah spesies. Contohnya Panthera tigris, Panthera leo, dan Panthera pardus.
Spesies ini menentukkan jika organisme yang sama melakukan perkawinan, bisa mendapatkan keturunan yang subur. Anggota pada takson spesies memiliki kesamaan yang paling banyak.
2. Genus
Genus merupakan urutan taksonomi kedua dari yang paling kecil. Pada nama ilmiah, kata pertamanya menunjukkan genus. Genus menunjukkan bahwa beberapa kelompok organisme yang memiliki persamaan tertentu, namun masih ada sedikit perbedaan.
3. Famili
Urutan taksonomi famili mengumpulkan beberapa genus yang lebih umum lagi persamaannya. Umumnya, nama famili diakhiri dengan -ae atau -aceae. Contohnya, famili Felidae. Didalamnya termasuk beberapa genus, seperti Panthera dan Felis (genus kucing domestik).
4. Ordo
Urutan taksonomi ordo mengelompokkan hewan lebih umum. Beberapa contoh ordo hewan adalah Carnivora, Primata, Insectivora, dan Cetacea.
5. Kelas
Kelas memiliki cakupan kesamaan yang lebih umum dan tidak spesifik. Beberapa contoh kelas hewan adalah Mammalia, Reptile, dan Amphibi.
Kesamaannya tidak terlalu spesifik, dalan urutan taksonimo kelas memungkinkan untuk mengandung jenis hewan yang sangat berbeda. Misalnya Mammalia membawahi hewan seperti harimau dan rusa.
6. Filum
Filum membagi hewan menjadi beberapa filum. Contohnya Chordata (hewan yang memiliki notokorda saat embrio), Echinodermata (hewan berkulit duri), dan filum Platyherminthes (cacing pipih).
7. Kerajaan
Kerajaan adalah urutan taksonomi paling atas dan paling besar. Kingdom membagi organisme menjadi lima kingdom:
- Animalia: hewan
- Plantae: tumbuhan
- Fungi: jamur
- Monera: organisme uniseluler tanpa inti sel
- Protista: eukariot dengan jaringan sederhana.
Ciri-ciri Makhluk Hidup
Setelah membahas urutak taksonomi, kita perlu mengetahui bahwa makhluk hidup memiliki ciri-ciri khusus agar dapat dikategorikan sebagai makhluk hidup. Setiap ciri-ciri makhluk hidup memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut ciri-ciri makhluk hidup.
1. Bergerak
Semua makhluk hidup dapat bergerak, hanya saja hanya satu makhluk hidup yang tidak bisa bergerak bebas, yaitu tumbuhan. Tumbuhan bergerak sesuai arah matahari.
Hal itu dilakukan karena matahari merupakan bagian dari fotosintesis. Sedangkan hewan dapat bergerak bebas atau berpindah tempat dengan alat gerak yang dimiliki.
Alat gerak pada manusia dan hewan dapat membantu mereka dalam melakukan gerakan atau berpindah tempat.
2. Makan
Makanan dan air merupakan kebutuhan utama bagi setiap makhluk hidup. Makanan itu sendiri mempunyai fungsi untuk menghasilkan energi, mengganti sel-sel yang rusak, dan diperlukan untuk melakukan pertumbuhan.
Sementara, air mempunyai fungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh. Semua makhluk hidup memiliki cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan.
Seperti tumbuhan hijau yang memperoleh makanan dengan cara fotosintesis. Fotosintesis adalah proses tumbuhan hijau menyusun makanan dari air dan karbon dioksida dengan bantuan matahari.
Zat gula dan zat tepung merupakan hasil dari fotosintesis. Tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri maka tumbuhan disebut dengan makhluk hidup autotrof.
Sedangkan makhluk hidup yang menggunakan bahan organik untuk memperoleh sumber makanan disebut dengan heterotrof.
3. Peka Terhadap Rangsangan
Setiap makhluk hidup memiliki reaksi yang berbeda-beda saat terjadi perubahan disekitarnya. Reaksi ini membuktikan bahwa makhluk hidup peka terhadap rangsangan.
Rangsangan dapat berupa panas, dingin, cahaya, bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Indera yang ada di manusia dan hewan salah satu fungsinya adalah untuk mengenali adanya rangsangan.
Seperti rangsangan cahaya, indera yang akan bereaksi adalah mata, ketika mencium bau atau aroma maka alat indera yang bereaksi yaitu hidung, telinga akan bereaksi ketika mendengar suara getaran atau bunyi-bunyian, lidah yang akan peka terhadap rasa, dan kulit yang akan peka terhadap sentuhan.
4. Bernapas
Proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan karbondioksida disebut dengan proses bernapas. Oksigen itu sendiri dapat digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi.
Eergi yang dihasilkan berfungsi untuk berbagai macam aktivitas yang dilakukan oleh tubuh. Alat pernapasan pada beberapa makhluk hidup berbeda, seperti manusia dan hewan yang hidup di darat bernapas dengan paru-paru, sementara hewan yang hidup di air bernapas dengan insang.
Setelah hewan dan manusia, selanjutnya tumbuhan yang bernafas melalui stomata atau lubang-lubang kecil yang ada pada daun.
5. Tumbuh
Pertumbuhan pasti terjadi pada setiap makhluk hidup, mulai dari kecil hingga besar, bayi yang akan tumbuh menjadi remaja, lalu menjadi dewasa. Pada tumbuhan, biji yang ditanam akan tumbuh akar, lalu memiliki batang dan daun hingga menjadi tanaman yang besar.
Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran yang tidak dapat kembali ke ukuran semula. Pertumbuhan terjadi karena adanya penambahan jumlah serta pembesaran sel-sel penyusun tubuh.
Nutrisi menjadi asupan utama untuk tumbuh dan nutrisi dapat ditemukan pada makanan. Oleh karena itu, makanan menjadi salah satu sumber pertumbuhan pada makhluk hidup.
6. Mengeluarkan Zat Sisa (Ekskresi)
Zat-zat sisa yang ada di dalam tubuh harus dikeluarkan karena dapat mengganggu kinerja tubuh. Contoh zat-zat sisa dalam tubuh adalah, urin, uap air, karbon dioksida, air, dan garam mineral.
Stomata dan lentisel merupakan bagian dari tumbuhan yang berfungsi untuk karbon dioksida dan uap air. Manusia mengeluarkan urin melalui ginjal, sedangkan paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbon dioksida dan uap air, dan yang terakhir adalah air dan garam mineral dikeluarkan melalui kulit berupa keringat.
7. Berkembang Biak
Setiap makhluk hidup dapat berkembang biak dan tujuan makhluk hidup berkembang biak untuk melestarikan jenis atau keturunannya. Cara berkembang yang ada pada setiap makhluk hidup berbeda-beda.
Perkembangbiakan dapat disebut dengan reproduksi. Perkembangbiakan makhluk hidup ada dua, yaitu yang terjadi secara kawin (generatif) dan tidak kawin (vegetatif).
Reproduksi dengan cara meleburkan sel telur dan sel sperma disebut dengan reproduksi generatif. Reproduksi yang terjadi tanpa adanya peleburan sel telur dan sel sperma disebut dengan reproduksi vegetatif. Pertunasan, pembelahan diri, umbi, dan stek termasuk ke dalam reproduksi vegetatif.
8. Beradaptasi
Setiap makhluk hidup pasti akan beradaptasi dengan lingkungannya. Unta yang menyimpan air di punuknya karena unta hidup di cuaca yang panas dan air di punuknya untuk menyimpan energi agar mampu berjalan.
Pohon jati yang akan menggugurkan daunnya ketika musim kemarau karena untuk bertahan hidup. Manusia yang kedinginan akan memakai selimut atau jaket. Ketiga contoh tersebut merupakan bukti bahwa makhluk hidup dapat beradaptasi terhadap lingkungannya.