Bunyi Hukum Archimedes dan 3 Syarat Keadaannya

Ghina Aulia
30 Januari 2023, 12:23
Bunyi hukum Archimedes.
Encyclopedia Britannica
Ilustrasi, penerapan hukum Archimedes.

Prinsip atau hukum Archimedes merupakan salah satu penemuan di bidang keilmuan fisika yang dikembangkan sejak tahun 287-212 SM.

Hukum ini ditemukan oleh ilmuwan kenamaan Yunani yang bernama Archimedes. Tak hanya itu, ia juga giat menggeluti bidang keilmuan lainnya. Di antaranya adalah filsafat, teknik, astronom, dan matematika.

Terkait dengan hal tersebut, kali ini Katadata.co.id ingin membahas tentang bunyi hukum Archimedes. Berikut penjelasan lengkapnya.

Bunyi Hukum Archimedes

Bunyi hukum Archimedes yaitu ketika suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya.

Halliday dan Resnick melalui buku Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga (1987) menjelaskan bahwa ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, maka zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, dimana besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.

Hampir serupa, Halliday dan Resnick menerangkan bahwa bunyi hukum Archimedes adalah suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.

Serway dan Jewett di dalam bukunya yang berjudul Fisika untuk Sains dan Teknik (2009) juga menjelaskan bahwa prinsip Archimedes membuktikan bahwa sebuah benda akan mengapung di dalam fluida jika massa jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair.

Dalam hukum Archimedes, terdapat fluida yang diartikan sebagai zat berubah bentuk secara berkelanjutan apabila terkena tegangan geser.

Selain itu, Raswari di dalam bukunya yang berjudul Teknologi dan Perencanaan Perpipaan (1986) menjelaskan bahwa fluida merupakan zat atau bahan yang dalam keadaan setimbang tidak dapat menahan gaya atau tegangan geser (shear force). Sementara itu, dapat tetap mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan dan atau tinggi.

Diketahui bahwa fluida memiliki dua wujud, yakni cair dan gas. Di dalam hukum Archimedes, jenis yang biasa berperan yaitu fluida cair.

Singkatnya, fluida cair merupakan fluida berpartikel rapat. Di dalamnya terdapat gaya tarik antar molekul sejenis yang sangat kuat. Tak hanya itu, permukaannya bebas dan cenderung mempertahankan volume.

Sedangkan fluida gas memiliki partikel renggang. Hal tersebut juga selaras dengan tarikan antara molekul yang lemah dan ringan sehingga menyebabkannya mudah melayang dengan bebas. Diketahui juga bahwa volumenya tidak menentu.

3 Syarat Keadaan Hukum Archimedes

CONTOH PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES
CONTOH PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES (Unsplash)

1. Tenggelam

Tenggelam terjadi ketika massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis benda. Misalnya seperti besi atau baja akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air karena massa jenis besi lebih besar dari massa jenis air. Pada keadaan tenggelam, berat benda di dalam cairan lebih besar dibandingkan gaya ke atas oleh cairan.
“Gaya tekan air < berat benda."

2. Melayang

Keadaan ini terjadi ketika massa jenis zat cair sama dengan massa jenis benda. Benda yang melayang berada di antara dasar bejana dan permukaan cairan. Contohnya telur yang dimasukkan ke dalam air yang ditambahkan sedikit garam akan melayang karena massa jenis keduanya sama.
“Gaya tekan air = berat benda."

3. Terapung

Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis benda. Contohnya styrofoam atau plastik akan terapung jika dimasukkan ke dalam air.
"Gaya tekan air > berat benda."

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement