Perbedaan Virus dan Bakteri hingga Proses Infeksinya

Ghina Aulia
10 Februari 2023, 12:25
Perbedaan virus dan bakteri.
Unsplash
Ilustrasi, sel.

Tubuh manusia terdiri triliunan sel, termasuk bagian di dalamnya seperti virus dan bakteri. Keduanya berperan penting dalam ketahanan daya tubuh manusia. Namun, perbedaan virus dan bakteri juga menentukan proses penanganan pasca infeksi.

Maka dari itu, kali ini Katadata.co.id akan menjelaskan apa saja perbedaan virus dan bakteri. Berikut penjelasannya.

Perbedaan Virus dan Bakteri

SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK (U)

Virus dan bakteri memiliki struktur penyusun yang berbeda. Namun, keduanya kerap dianggap ‘berdampingan'. Perbedaan virus dan bakteri terletak pada pelindungnya. Bakteri dilindungi oleh dinding sel, sedangkan virus dilindungi kapsid.

Dinding sel merupakan bagian yang menyelubungi seluruh bagian sel. Selain sebagai penting, fungsi lainnya yaitu membantu membentuk sel.

Diketahui bahwa dinding sel terdiri dari selulosa, polisakarida. Mengutip dari jurnal penelitian bertajuk ‘Bacterial cell wall composition and the influence of antibiotics by cell-wall and whole-cell NMR’ oleh Romanjuk JA dan Cegelski L pada tahun 2015, dinding sel dapat berperan sebagai penyaring bagi struktur dan fungsi sel.

Sementara itu, kapsid pada virus merupakan kulit protein berukuran nanometer yang bersifat kompleks. Fungsi utamanya yaitu merangkum genom virus dalam satu inang. Kemudian diangkut dan dilepaskan di dalam sel inang lain.

Fungsi lain dari kapsid yaitu melindungi asam nukleat dari pencernaan oleh enzim, mengandung situs khusus di permukaannya yang memungkinkan virion menempel pada sel inang, dan menyediakan protein yang memungkinkan virion menembus membran sel inang.

Pengertian Virus

PERBEDAAN VIRUS DAN BAKTERI
PERBEDAAN VIRUS DAN BAKTERI (Unsplash)

Menurut Khan Academy, virus adalah partikel infeksius yang bereproduksi dengan ‘memerintahkan’ sel inang dan menggunakannya untuk membuat lebih banyak virus.

Virus merupakan mikroba infeksius yang terdiri dari asam nukleat yang dikelilingi oleh lapisan protein. Merangkum dari situs Genome, virus tidak dapat bereplikasi sendiri. Melainkan harus terlebih dahulu menginfeksi sel dan menggunakan komponen sel inang untuk membuat salinan dari dirinya sendiri.

Mengutip dari Britannica, partikel virus terdiri dari materi genetik yang terletak pada cangkang protein atau kapsid. Materi genetik tersebut berupa DNA atau RNA untai yang bisa berbentuk memanjang atau melingkar.

Virus kerap membunuh sel inang dalam prosesnya dan menyebabkan kerusakan pada organisme inang. Virus mampu menginfeksi banyak organisme, termasuk jamur dan bakteri. Di mana, virus memiliki ukuran yang kecil dengan komposisi sederhana yang menyusunnya. Hampir serupa dengan bakteri, virus juga dapat berkembang di sel hidup, termasuk pada hewan, tumbuhan, hingga bakteri.

Sebagian besar virus memiliki diameter bervariasi dari 20 nanometer hingga 250-400 nanometer. Mengutip dari Britannica, temuan virus terbesar memiliki diameter 500 nanometer, dengan panjang sekitar 700-1.000 nanometer.

Selain bakteri, hewan, dan tumbuhan, virus juga mampu menginfeksi manusia. Salah satu yang marak tersebar beberapa tahun belakangan adalah virus corona yang menjadi wabah sepanjang tahun 2020.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sejumlah virus dapat membahayakan dan mampu menginfeksi secara cepat dan meluas.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement