Pendiri Kerajaan Singasari, Silisilah hingga Kehidupannya

Tifani
Oleh Tifani
2 Maret 2023, 12:40
Ilustrasi Patung Ken Arok Pendiri Kerajaan Singasari
Wikipedia
Ilustrasi Patung Ken Arok Pendiri Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang terletak di daerah Singasari, Malang, Jawa Timur. Dalam sejarah, pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok. Ken Arok bergelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi.

Pendiri Kerajaan Singasari

Mengutip buku Ensiklopedia Kerajaan-kerajaan Nusantara (2010) oleh Harry Srinansy, pendiri Kerajaan Singasari ini bahkan menjadi legenda dan cerita rakyat masyarakat Jawa Timur. Ken Arok mengawali karirnya sebagai pengawal Tunggul Ametung, dan merupakan Akuwu (camat) untuk wilayah Tumapel.

Kitab Pararaton menyebut Tumapel awalnya hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Panjalu, atau Kerajaan Kadiri. Tunggul Ametung mati dibunuh dengan tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri, yaitu Ken Arok.

Ken Arok kemudian mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel. Ia juga menikahi janda Tunggul Ametung yang saat itu sedang mengandung, yaitu Ken Dedes.

Anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung ini nantinya diberi nama Anusapati. Selain beristrikan Ken Dedes, Ken Angrok mempunyai satu istri lagi bernama Ken Umang yang kelak melahirkan anak laki-laki bernama Tohjaya.

Namun, Ken Arok merasa tidak puas dan semakin menjadi-jadi. Oleh karena itu, Ken Arok kemudian memutuskan untuk menyerang Kerajaan Kediri yang pada saat itu masih dipimpin oleh Raja Kertajaya.

Bersamaan akan hal itu, terjadi perseteruan antara Kertajaya, raja Kerajaan Kadiri, dengan kaum brahmana pada 1221 Masehi. Para Brahmana lantas menggabungkan diri dengan Ken Arok.

Perang melawan Kadiri lantas meletus di Desa Genter, hingga akhirnya kerajaan tersebut dapat ditaklukkan. Semua wilayah Kediri kemudian disatukan ke dalam Kerajaan Tumapel yang kemudian lebih populer dengan sebutan Kerajaan Singosari.

Silsilah Kerajaan Singosari

Berikut silsilah raja Kerajaan Singasari versi Kitab Pararaton:

  • Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi (1222-1247)

    Ilustrasi Patung Ken Arok
    Ilustrasi Patung Ken Arok (Wikipedia)

Ken Arok merupakan pendiri Kerajaan Singasari yang sebelumnya dikenal dengan nama Kerajaan Tumapel. Ken Arok yang merupakan pendiri dan juga raja pertama dari Kerajaan Singosari memiliki gelar yaitu Sri Rangga Rajasa Sang Amurwabhumi.

Kehadiran Ken Arok sebagai raja pertama juga menjadi penanda munculnya suatu dinasti baru, yaitu Dinasti Rajasa atau yang disebut juga Rajasawangsa. Ken Arok hanya berkuasa selama lima tahun, sebelum akhirnya dibunuh oleh suruhan dari Anusapati.

  • Anusapati (1247-1249)

Setelah membunuh Ken Arok, tahta Kerajaan Singosari selanjutnya digantikan oleh Anusapati. Anusapati merupakan salah satu anak tiri dari Ken Arok.

Walaupun berkuasa dan menjadi raja cukup lama di Kerajaan Singosari. Anusapati tidak banyak membawa perubahan, baik dalam kehidupan politik ataupun ekonomi.

Hal itu disebabkan karena Anusapati lebih sering bermain sabung ayam. Sehingga tidak ada perkembangan ataupun pembaruan selama masa kepemimpinannya.

Berita kematian Ken Arok kemudian sampai ke telinga Tohjoyo yaitu anak kandung dari Ken Arok. Setelah itu, Tohjoyo membalaskan dendam kepada Anusapati.

Ia menjebak Anusapati dengan mengundangnya ke kediaman Tohjoyo untuk bermain sabung ayam. Tapi ketika sampai disana, Anusapati justru dibunuh dengan keris Mpu Gandring.

  • Tohjaya (1249-1250)

Setelah kematian Anusapati, tahta Kerajaan Singosari jatuh ke tangan Tohjoyo. Akan tetapi kekuasaan Tohjoyo tidak berlangsung lama.

Sebab, pembalasan dendam dilakukan oleh Ranggawuni atas kematian ayahnya yaitu Anusapati. Dibantu oleh Mahesa Cempaka, Ranggawuni berhasil menggulingkan kekuasaan Tohjoyo dan menggantikannya menjadi raja selanjutnya.

  • Ranggawuni atau Wisnuwardhana (1250-1272)

Setelah kematian Tohjoyo, Ranggawuni resmi menjadi raja selanjutnya di Kerajaan Singosari dan mendapatkan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Ketika memerintah, Ranggawuni membawa banyak kejayaan dan juga ketentraman bagi seluruh masyarakat dan Kerajaan Singosari.

Pada tahun 1254, Wisnuwardana mengangkat Kertanegara yaitu salah satu putranya sebagai raja muda atau yuwaraja. Maksud dari pengangkatan Kertanegara ini yaitu untuk menyiapkan raja selanjutnya dari Kerajaan Singosari.

Selanjutnya, pada ttahun 1268 Wisnuwardhana meninggal dunia dan dimakamkan di Candi Jago.

  • Kartanegara (1272-1292)

Kertanegara merupakan raja terakhir dari Kerajaan Singosari yang berkuasa pada tahun 1268 hingga 1292. Ia naik tahta untuk pertama kalinya pada tahun 1268, Kertanegara mendapatkan gelar dengan sebutan Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara.

Pada masa kekuasaannya, Kerajaan Singosari mengalami masa kejayaannya. Saat memimpin kerajaan tersebut, Kertanegara dibantu oleh tiga mahamenteri dan mengganti semua pejabat pemerintahan yang memiliki sifat kolot.

Pergantian pejabat tersebut dilakukan dengan tujuan agar bisa menyatukan Nusantara dengan lancar. Kertanegara kemudian berhasil memperluas daerah kekuasaannya hingga ke Sunda, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Malaka.

Kekuasaan Kertanegara akhirnya harus berakhir karena adanya serangan dari pasukan Mongol dan terjadilah perebutan kekuasaan di dalam kerajaan tersebut.

Kehidupan Kerjaan Singasari

MUSEUM SINGHASARI DI MALANG
MUSEUM SINGHASARI DI MALANG (ANTARA FOTO/Muhammad Mada/Zk/tom.)

Kerajaan Singasari berada pada masa kejayaannya saat di bawah pemerintahan raja terakhirnya yaitu Kertanegara. Kejayaan kerajaan ini terlihat melalui pencapaian yang dimiliki oleh Kertanegara.

Kertanegara dikenal sebagai sosok yang sangat cerdas khususnya dalam bidang politik dan keagamaan pada saat memimpin Singasari. Pada masa itu, Kertanegara juga diketahui memiliki pengetahuan yang sempurna dalam ilmu ketatanegaraan, ilmu tentang hakikat, ilmu pengetahuan dan bahasa serta patuh terhadap aturan agama.

Berikut beberapa kondisi aspek kehidupan Kerajaan Singasari:

  • Kehidupan Politik Kerajaan Singasari

Kehidupan politik yang terjadi di Kerajaan Singosari berkembang dengan cepat. Khususnya ketika masa pemerintahan Raja Kertanegara.

Hal tersebut dapat dilihat dari pelaksanaan politik yang ada di dalam maupun di luar negeri pada masa pemerintahan raja Kerajaan Singasari, Kertanegara. Adapun politik dalam negeri yang dilakukan antara lain yaitu dengan mengganti pejabat pembantunya.

Tak hanya itu, untuk memperkuat lagi kekuasaannya, Ia juga melakukan pernikahan politik dan memperkuat aspek angkatan perang. Sedangkan untuk politik luar negeri yang dilakukan diantaranya yaitu dengan melakukan sebuah ekspedisi Pamalayu yang bertujuan untuk menguasai Kerajaan Melayu dan melemahkan kekuasaan dari Kerajaan Sriwijaya.

Sementara itu, keberhasilan lain yang diperoleh selama masa pemerintahan Raja Kertanegara yaitu salah satunya berhasil menguasai wilayah Sunda, Bali dan juga Kalimantan, serta Malaka.

  • Kehidupan Ekonomi Kerajaan Singasari

Kehidupan ekonomi Kerajaan Singosari tergolong cukup maju. Sebab, letaknya yang sangat strategis yaitu berada di lembah sungai Brantas.

Hal ini menjadikan tanah yang ada di kawasan tersebut menjadi sangat subur. Oleh karena itulah, mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai seorang petani.

Tidak hanya berada di lembah yang subur, Sungai Brantas pada saat itu juga menjadi salah satu lalu lintas perdagangan antar daerah dan wilayah. Tidak sedikit dari masyarakatnya yang bekerja sebagai pedagang.
Walaupun begitu, pada kenyataannya kehidupan ekonomi pada masa Kerajaan Singasari sempat mengalami fluktuasi atau naik turun. Saat dipimpin oleh Ken Arok, kehidupan ekonomi di Kerajaan Singosari tergolong sangat makmur.

Tapi kemudian saat kepemimpinan Anusapati, kehidupan ekonomi masyarakat menjadi terabaikan. Setelah itu, kehidupan ekonomi mulai membaik ketika dipimpin oleh Wisnuwardhana.

Hingga pada akhirnya saat masa pemerintahan Raja Kertanegara, kehidupan ekonomi Kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaannya.

  • Kehidupan Keagamaan Kerajaan Singasari

Kehidupan keagamaan di Kerajaan Singasari tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan Agama Hindu dan Budha di Indonesia pada saat itu. Dimana saat itu penganut Agama Hindu dan Budha bisa hidup secara berdampingan dengan damai.

  • Kehidupan Sosial Kerajaan Singasari

Tidak jauh dari kehidupan ekonominya, kehidupan sosial dari Kerajaan Singosari juga mengalami pasang surut. Ketika masih dipimpin oleh Ken Arok, kehidupan sosial pada saat itu tergolong cukup maju.

Hal itu dibuktikan dengan adanya daerah yang bergabung ke dalam wilayah Kerajaan Tumapel. Lalu, ketika dipimpin oleh Anusapati, kehidupan sosial dari Kerajaan Singosari justru menjadi terabaikan.

Sebab, sang raja memiliki untuk sibuk dengan sabung ayamnya. Sampai saat Kerajaan Singasari dipimpin oleh Wisnuwardhana, kehidupan sosialnya mulai sedikit rapi.

Kemudian saat dipimpin oleh Raja Tarumanegara, kehidupan sosial Kerajaan Singosari menjadi semakin maju.

  • Kehidupan Budaya Kerajaan Singasari

Candi Singasari
Candi Singasari (Gramedia.com)

Kehidupan budaya Kerajaan Singosari tergolong cukup maju. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan adanya prasasti yang ditinggalkan sebagai salah satu bukti dari kejayaan Kerajaan Singosari pada waktu itu.

Ada banyak sekali produk kebudayaan yang dihasilkan dari kerajaan tersebut. Selain peninggalan prasasti, ada pula patung dan juga candi yang ditemukan diseluruh wilayah Kerajaan Singosari.

Adapun peninggalan yang cukup terkenal dari Kerajaan Singosari yaitu Candi Singosari, Candi Jago, dan Candi Kidal. Selain itu, ada juga peninggalan lain yang cukup populer yaitu Patung Ken Dedes yang biasanya disebut sebagai Dewi Kesuburan dan Patung Tarumanegara.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...