14 Dampak Runtuhnya Uni Soviet
Uni Soviet (Soviet Union) merupakan negara sosialis adikuasi saat Perang Dunia II. Sebelum kepecahannya, Uni Soviet berperan sebagai sebagai negara pusat dari aliansi negara komunis Blok Timur pada 1947-1991. Keruntuhan Uni Soviet diumumkan langsung oleh Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev saat pengunduran dirinya pada hari Natal 25 Desember 1991.
Dampak Runtuhnya Uni Soviet
Ada beberapa penyebab runtuhnya negara Uni Soviet ini, antara lain karena insiden nuklir Chernobyl, kebijakan Perestroika dan Glasnost, kebijakan ekonomi, hingga masuknya paham barat. Tentu dampak runtuhnya Uni Soviet berimbas sosial dan ekonomi negara lain.
Mengutip laman Norwich.edu, runtuhnya Uni Soviet menimbulkan berbagai dampak yang turut mempengaruhi iklim politik dan ekonomi negara-negara besar ataupun negara bekas Uni Soviet. Berikut dampak runtuhnya Uni Soviet.
- Berakhirnya Perang Dingin antara Blok Barat (Amerika Serikat) dengan Blok Timur (Uni Soviet)
- Negara-negara komunis berubah menjadi negara demokrasi
- Berkurangnya kecemasan dunia akan kemungkinan terjadi Perang Dunia III
- Amerika Serikat “tampil” sebagai negara adidaya
- Aliansi Eropa Timur mulai runtuh
- Negara-negara seperti Estonia, Lithuania dan Latvia untuk mendeklarasikan kemerdekaan mereka.Peta Wilayah Belarusia (Wikipedia)
- Tembok Berlin jatuh pada 9 November 1989, menyebabkan Jerman Timur dan Barat secara resmi bersatu kembali dalam waktu satu tahun, mengakhiri Perang Dingin.
- Negara-negara Eropa Timur seperti Cekoslowakia, Bulgaria dan Rumania melakukan protes terhadap pemerintah pro-Soviet untuk mempercepat runtuhnya rezim komunis di bekas blok Soviet.
- Negara-negara lain seperti Republik Belarus, Federasi Rusia, dan Ukraina menciptakan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka.
- Pada akhir tahun 1989, delapan dari sembilan republik yang tersisa telah mendeklarasikan kemerdekaan dari Moskow, dan Uni Soviet yang kuat akhirnya runtuh.
- Pada musim panas 1990, semua pejabat Eropa Timur yang sebelumnya komunis telah digantikan oleh pemerintah yang dipilih secara demokratis, menyiapkan panggung untuk reintegrasi kawasan itu ke dalam bidang ekonomi dan politik Barat.
- Meningkatkan pengaruh Amerika Serikat sebagai kekuatan global dan menciptakan peluang bagi korupsi dan kejahatan di Rusia.
- Mendorong banyak perubahan budaya dan pergolakan sosial di negara-negara bekas Soviet dan negara-negara komunis tetangga yang lebih kecil.
- Produk nasional bruto di negara-negara Soviet turun sebesar 20 persen, mengantarkan pada periode kehancuran ekonomi total.
Faktor Penyebab Runtuhnya Uni Soviet
1. Dampak Perang Dingin
Pada tahun 1946, terjadi Perang Dingin yang antara Uni Soviet dan Amerika. Perang dingin yang terjadi juga diwarnai perang antar teknologi. Kala itu, Uni Soviet berhasil menjadi negara pertama yang menerbangkan manusia ke luar angkasa sehingga mendapatkan pandangan positif di dunia internasional.
Namun, Perang Dingin justru memberikan dampak buruk bagi kelanjutan ekonomi di Uni Soviet. Mulai dari inefisiensi (pemborosan) kerja hingga lemahnya infrastruktur menyebabkan rakyat Uni Soviet mengalami kesulitan dan segala kebijakan tidak memiliki mana yang berarti.
Hal ini lah yang menjadi awal dari kegagalan paham Marxisme-Komunisme, yang mana ternyata tidak memiliki kontrol efektif di bidang politik dan ekonomi. Paham tersebut dinilai tidak mampu membuat Uni Soviet menyesuaikan diri dalam menghadapi perubahan zaman.
2. Kebijakan Perestroika dan Glasnost
Pada tahun 1980-an, Uni Soviet mengalami krisis ekonomi dan politik. Krisis tersebut tentu saja meningkatkan tindakan kriminalitas dan korupsi.
Kemudian, Mikhail Gorbachev berusaha membangun kembali Uni Soviet dengan kebijakan Perestroika dan Glasnost. Sayangnya, kebijakan-kebijakan tersebut justru menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan.
Dampak dari kebijakan tersebut adalah dengan penurunan tingkat kehidupan masyarakat. Mulai dari terjadinya pemogokan, aksi demonstrasi, hingga tindakan kriminalitas yang terus meningkat.
Bahkan dampak dari kebijakan Glasnost yang paling terlihat adalah dengan kebebasan media dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Media perlahan mulai mengungkap segala permasalahan sosial dan ekonomi yang selama ini telah ditutupi oleh pihak pemerintah Uni Soviet.
Hal tersebut tentu saja membuat keyakinan publik terhadap sistem komunis Uni Soviet menjadi menurun secara drastis.
3. Bubarnya Pakta Warsawa
Pakta Warsawa adalah sebuah organisasi internasional di bidang pertahanan terutama untuk negara-negara Blok Timur. Organisasi ini dicanangkan oleh Nikita Khrushchev selaku politikus yang sebelumnya pernah memimpin Uni Soviet pada masa awal Perang Dingin.
Atas runtuhnya Uni Soviet juga secara tidak langsung membuat Pakta Warsawa juga ikut runtuh tepat pada 1 Juli 1991. Semua mantan anggota organisasi ini, kecuali Rusia, segera bergabung dengan aliansi “musuh” lama mereka, yaitu NATO.
Mikhail Gorbachev telah melepaskan kontrol atas urusan anggota dari Pakta Warsawa ini. Beliau berpendapat bahwa aliansi ini masih dapat melayani tujuan politik, tetapi tidak dengan militer.