5 Dongeng Pendek untuk Anak SD Sarat Pelajaran Hidup
Dongeng merupakan karya fiksi dengan konflik cerita yang selesai dalam satu kali sesi membaca. Biasanya dongeng menceritakan kisah zaman dahulu.
Adapun tokoh atau karakter yang pada dongeng yaitu manusia, hewan, hingga benda-benda yang mungkin dianggap aneh dibanding karya cerita lainnya. Meski begitu, hal tersebutlah yang menjadi salah satu ciri-cirinya.
James Danandjaja di dalam bukunya yang berjudul Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain (1994) menjelaskan bahwa dongeng merupakan salah satu cerita rakyat yang disampaikan secara lisan.
Sementara itu, Hana (2011) berpendapat bahwa dongeng adalah cerita rekaan, tidak nyata atau fiksi, seperti fabel (binatang dan benda mati), saga (cerita petualangan), hikayat (cerita rakyat), legenda (asal usul), mite (dewa-dewi, peri, roh halus), epos (cerita besar).
Dongen biasa dijadikan bacaan sebelum tidur. Selain itu, materi tentang dongeng kerap dibahas di dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
Kali ini, Katadata.co.id akan memberikan beberapa referensi dongeng pendek untuk anak SD. Ringan dan sarat makna, berikut daftarnya.
Dongeng Pendek untuk Anak SD: Kelinci yang Sombong dan Kura-Kura
Sumber: Morinaga Platinum
Dongeng sebelum tidur ini mengisahkan tentang seekor kelinci yang sombong. Ia merasa bahwa dirinya adalah binatang dengan kemampuan berlari paling cepat. Karena kesombongannya tersebut, suatu hari ia pun menantang kura-kura untuk lomba lari.
Kura-kura yang rendah hati itu pun menerima ajakan Si Kelinci tanpa tahu maksud buruk di belakangnya.
Si Kelinci sudah sangat yakin akan menang. Dengan semangat tinggi, ia mengabarkan ke seluruh penduduk hutan bahwa ia akan mengikuti lomba lari dengan kura-kura. Ia juga menyuruh seisi hutan untuk melihat kemenangannya dengan penuh kesombongan.
Di hari perlombaan, Si Kelinci melesat dengan cepat di awal. Sedangkan, kura-kura yang berjalan lambat terus berlari sebisa mungkin mengejar kelinci, namun dengan lebih santai.
Mendekati garis finish, Si Kelinci yang sombong memilih untuk tertidur sejenak di bawah pohon. Ia begitu yakin bahwa kura-kura tidak mungkin menyusulnya.
Namun, Si Kelinci tertidur pulas lebih lama dari yang ia rencanakan. Akhirnya, kura-kura pun menyusul dan memenangkan perlombaan tersebut.
Pesan moral dari cerita ini adalah seseorang tidak boleh meremehkan kemampuan siapapun. Jadi, Si Kecil bisa ditanamkan nilai untuk tetap tekun jika ingin memperoleh kemenangan.
Dongeng Pendek untuk Anak SD: Batu Menangis
Sumber: Batu Menangis (2011) karya Noor H. Dee
Alkisah, di sebuah desa terpencil hiduplah seorang janda tua dengan seorang putrinya yang cantik jelita bernama Darmi. Mereka tinggal di sebuah gubuk yang terletak di ujung desa.
Darmi memang cantik, parasnya indah menawan. Namun, tingkah lakunya sangatlah tidak cantik dan sifatnya sangatlah tidak menarik.
Setiap hari Darmi selalu bersolek di kamarnya. Ia tidak pernah mau membantu ibunya sedikit pun membereskan isi rumah. Kamarnya selalu berantakan. Darmi tidak peduli akan hal itu, ia hanya peduli pada wajahnya yang cantik jelita tiada terkira haruslah selalu tampil sempurna.
Ibunya Darmi yang sudah tua, setiap hari selalu bekerja keras demi mendapatkan uang. Apapun jenis pekerjaannya, selama itu halal, akan ia kerjakan. Semua itu ia lakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan Darmi, anak semata wayangnya.
Ibunya Darmi juga kerap diperlakukan seperti pembantu. Setiap ditanya siapa yang berjalan di belakangmu, ia selalu menjawab bahwa ibunya adalah budaknya.
Mendengar hal itu terus menerus, Ibu Darmi merasa sakit hati hingga berdo'a. Secara perlahan Darmi berubah menjadi batu. Ia terus menangis dan memohon kepada ibunya. Namun, semua sudah terlambat. Kini tubuhnya berubah menjadi batu yang terus mengeluarkan air mata.
Dongeng Pendek untuk Anak SD: Si Singa dan Si Tikus
Sumber: Morinaga Platinum
Di sebuah hutan, hiduplah seekor tikus yang sangat jahil. Suatu hari, Si Tikus jahil tersebut tengah mengerjai Si Singa yang sedang tidur pulas. Si Tikus pun membangunkan Si Singa.
Tanpa disangka, Si Singa yang tengah tidur nyenyak pun sangat marah. Si Singa pun menangkap Si Tikus dan hendak memakannya. Namun, Si Tikus langsung menangis sambil memohon-mohon agar Si Singa memaafkannya.
Si Singa pun berbesar hati untuk memaafkan dan melepaskan Si Tikus. Sambil sedikit ketakutan, Si Tikus kemudian berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan Si Singa suatu hari nanti.
Beberapa hari kemudian, Si Singa tertangkap jerat yang dipasang oleh para pemburu. Si Singa pun merasa sangat ketakutan akan dibunuh sambil menangis semalaman.
Mendengar tangis Si Singa, Si Tikus pun menghampiri. Ia melihat Si Singa yang pasrah sudah diam di dalam jerat tak berdaya.
Teringat akan kebaikan Si Singa, Si Tikus pun menggerogoti jaring tersebut hingga putus untuk membantu melepaskannya. Singa pun terbebas. Sejak saat itu, Si Singa dan Si Tikus pun bersahabat.
Pesan moral dari cerita ini adalah agar Si Kecil mengerti untuk tidak melupakan kebaikan orang lain. Bahkan, sebagai manusia, kita tidak perlu sungkan untuk membalas kebaikan tersebut.
Dongeng Pendek untuk Anak SD: Timur Emas
Sumber: Kumpulan Cerita Rakyat #1 (2016) karya Ali Muakhir
Mbok Sirni tinggal sebatang kara. Suaminya sudah lama meninggal dan ia tidak dikarunia seorang anak pun. Kesehariannya, Mbok Sirni bertani sayur-sayuran di sekitar rumah. Kemudian menjualnya ke pasar.
Setiap hari Mbok Sirni selalu memohon kepada Tuhan agar dikaruniai seorang anak. Suatu hari, saat sedang berdo'a tiba-tiba datang raksasa bermuka hijau bernama Buto Ijo.
"Aku bisa memberimu anak, tapi dengan satu syarat. Setelah berusia enam tahun, anak itu harus kamu berikan lagi kepadaku," kata Buto Ijo.
Tanpa pikir panjang, Mbok Sirni pun menyetujuinya. Buto Ijo memberikan bibit timun untuk ditanam. Katanya salah satu dari timun itu nanti ada timun paling besar berwarna emas. Timun itulah yang berisi bayi.
Benar saja, dua minggu setelah bibit timun ditanam, Mbok Sirni menemukan timun yang paling besar diantara timun lainnya dan berwarna emas. Ketika dibelah, berisi bayi perempuan yang kemudian diberi nama Timun Emas oleh Mbok Sirni.
Beberapa tahun berlalu, Timun Emas dan Mbok Sirni selalu bersama sampai tiba saatnya Buto Ijo datang untuk mengambil Timun Emas. Mbok Sirni sangat menyayangi Timun Emas lalu ia berdo'a agar selalu bersama. Kemudian datanglah seorang pertapa yang memberinya bungkusan kecil berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi.
Ketika Buto Ijo mengejar Timun Emas, satu persatu bungkusan tersebut ditabur hingga menghalangi langkah Buto Ijo. Bungkusan terakhir berisi terasi yang ditabur ke arah Buto Ijo berubah menjadi lumpur panas hingga Buto Ijo meninggal.
Timun Emas pun terbebas dari Buto Ijo. Ia kembali ke rumah dan hidup bahagia kembali bersama Mbok Sirni.
Dongeng Pendek untuk Anak SD: Beruang dan Lebah
Sumber: Hai Bunda
Suatu hari, seekor beruang tengah menjelajahi hutan untuk mencari buah-buahan. Di tengah pencarian, ia menemukan pohon tumbang di mana terdapat sarang tempat lebah menyimpan madu.
Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tumbang tersebut untuk mencari tahu apakah lebah-lebah sedang berada dalam sarang tersebut. Tepat pada saat itu, sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu.
Lebah-lebah yang pulang tersebut, tahu akan maksud sang Beruang dan mulai terbang mendekati sang Beruang, menyengatnya dengan tajam lalu lari bersembunyi ke dalam lubang batang pohon.
Seketika Beruang tersebut menjadi sangat marah, loncat ke atas batang yang tumbang tersebut dan dengan cakarnya menghancurkan sarang lebah. Tetapi hal ini malah membuat seluruh kawanan lebah yg berada dalam sarang, keluar dan menyerang sang Beruang.
Beruang yang malang itu akhirnya lari terbirit-birit dan hanya dapat menyelamatkan dirinya dengan cara menyelam ke dalam air sungai.
Itulah beberapa dongeng pendek untuk anak SD yang bisa dijadikan acuan penulisan saat ada tugas di sekolah. Selain itu, beberapa buku sebagai sumber di atas juga memuat cerita rakyat lain yang juga termasuk ke dalam kategori dongeng.