10 Contoh Hikayat Singkat, Termasuk Jenis Puisi Lama

Ghina Aulia
11 Mei 2023, 20:48
Contoh hikayat singkat.
Unsplash
Ilustrasi, buku.

Sejak zaman dahulu, terdapat karya sastra lama Melayu yang membahas berbagai hal. Termasuk cerita fiktif, keagamaan, hingga undang-undang.

Salah satunya adalah hikayat. Hingga sekarang, terdapat beberapa cerita dari hikayat yang melegenda. Misalnya kisah tentang Abu Nawas dengan berbagai permasalahan yang dihadapinya.

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta.

Tak hanya itu, kali ini kami juga akan menjelaskan tentang ciri-ciri hikayat yang patut diketahui. Simak tulisan di bawah ini:

Ciri-ciri Hikayat

1. Disebarkan dan disampaikan secara lisan (dari mulut ke mulut)
2. Tidak diketahui siapa penciptanya
3. Didaktis, yaitu mengandung ajaran yang mendidik moral dan religius
4. Tidak ada perubahan dan tetap sama seiring berubahnya zaman
5. Cenderung istanasentris, bercerita tentang kehidupan di kerajaan di masa lalu
6. Tradisional, menyangkut tentang budaya atau tradisi
7. Terdapat konflik antara tokoh protagonis dan antagonis.

Terkait dengan itu, kali ini Katadata.co.id akan membahas beberapa contoh hikayat singkat. Berikut daftarnya.

Contoh Hikayat Singkat: Abu Nawas dan Botol Ajaib

Sumber: 99

Baginda Raja selalu mencari cara untuk menjebak dan menghukum Abu Nawas yang cerdik. Suatu hari, Baginda Raja memanggil Abu Nawas ke istana.

Kali ini, Baginda Raja mengeluhkan sakit perut karena masuk angin.

“Ampun Tuanku, apa yang telah hamba lakukan sehingga dipanggil menghadap Tuan?” tanya Abu Nawas.

“Aku ingin kau bisa menangkap angin dan mengurungnya,” kata Baginda Raja.

Abu Nawas pun hanya diam, tetapi dia tidak bodoh. Dia tidak memikirkan bagaimana caranya menangkap angin, tetapi memikirkan bagaimana cara membuktikan bahwa yang ia tangkap adalah angin sang Baginda.

Alhasil, Baginda Raja memberi waktu kepada Abu Nawas selama tiga hari untuk melaksanakan perintahnya tersebut.

Setelah dua hari, Abu Nawas belum mendapat ide untuk menangkap angin. Dia pun sempat putus asa dan pasrah jika kali ini dia dihukum oleh Baginda Raja. Sampai kemudian dia menyadari sesuatu dan mendapat ide.

Pada hari ketika, Baginda Raja mendatangi Abu Nawas.

“Sudahkah kau berhasil memenjarakan angin?”

“Sudah Yang Mulia,” jawab Abu Nawas.

Kemudian, Abu Nawas pun menyerahkan sebuah botol.

Baginda Raja memegang botol tersebut dan heran.

“Mana angin itu, Abu Nawas?” tanya Baginda Raja bingung dan kesal.

“Di dalam, Tuan,” jawab Abu Nawas.

“Aku tidak melihat apa-apa!” kata Baginda Raja.

“Mohon ampun Baginda Raja, angin memang tidak terlihat. Namun, jika Baginda Raja ingin mengetahui angin, bukalah tutup botol itu terlebih dulu,” kata Abu Nawas.

Lalu, bau busuk yang menyengat hidung pun keluar dari botol tersebut.

“Bau apa ini, Abu Nawas?” tanya Baginda Raja yang marah.

“Ampun, Tuan! Tadi hamba buang angin dan memasukkannya ke dalam botol. Lalu, karena takut angin itu keluar, hamba mengurung angin itu dengan menyumbat botol,” kata Abu Nawas.

Mendengar penjelasan itu, Baginda Raja tidak jadi marah. Untuk ke sekian kalinya, nyawa Abu Nawas selamat.

Contoh Hikayat Singkat: Tiga Pengembara Lapar

Sumber: Pak Dosen

Dikisahkan, tiga orang pengembara yaitu Buyung, Kendi, dan Awang, sedang dalam pengembaraan. Ketika tiba di sebuah hutan, perut mereka sangat kelaparan tetapi perbekalan mereka sudah habis.

Dalam keadaan lapar, Kendi dan Buyung pun sesumbar bahwa mereka bisa menghabiskan nasi sekawah dan 10 ekor ayam seorang diri dalam keadaan seperti ini. Namun, tidak seperti teman-temannya, Awang hanya mengharapkan sepiring nasi dan lauk yang cukup untuk mengisi perutnya.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement