Ada IPO GoTo dan Bukalapak, BEI Akan Jadi Peringkat Teratas Bursa Asia

Intan Nirmala Sari
11 Juni 2021, 18:36
ipo goto, iop bukalapak, BEI, Bursa Efek Indonesia, startup IPO Tahun ini, daftar IPO tahun ini
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021). Perdagangan IHSG pascalibur Idul Fitri 1442 Hijriah dibuka menguat 11,79 poin atau 0,2 persen ke posisi 5.950,14.

IPO GoTo dan Bukalapak direncanakan digelar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, prospek initial public offering (IPO) atau penawaran saham beberapa startup masih diproses. BEI tengah berdiskusi intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemangku kepentingan untuk merumuskan regulasi.

Regulasi tersebut, nantinya memungkinkan para startup melakukan penawaran umum saham di bursa Tanah Air. “Mudah-mudahan, tahun ini satu atau dua startup dapat melantai di BEI,” kata Inarno dalam pembukaan ETFest 2021 secara daring, Jumat (11/6).

Advertisement

Kabar IPO startup gabungan Gojek dan Tokopedia (GoTo) sudah marak diperbincangkan. Namun rencana tersebut kabarnya masih terkendala ketentuan BEI terkait klasifikasi papan pencatatan saham. Selain itu, Bukalapak dikabarkan bakal IPO di awal Agustus dan mengkaji merger perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC).

Sepanjang 2021, terdapat 17 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI dengan nilai pengumpulan dana (fundraising) mencapai Rp 3,4 triliun. Pertumbuhan tersebut mendorong jumlah perusahaan di bursa menjadi 729 perusahaan

Dibandingkan bursa Asia lainnya, Indonesia diklaim masih menjadi bursa dengan jumlah IPO terbanyak. Inarno menyampaikan pada “EY Global IPO Trend Report Q1 2021”, Indonesia masuk dalam 10 besar bursa dengan aktivitas pencatatan saham tertinggi di dunia dalam tiga tahun berturut-turut. Bahkan, jumlah IPO di BEI masih jadi yang tertinggi di antara bursa Asia sepanjang 2021 ini.

“Pertumbuhan ini diharapkan masih dapat berjalan positif di 2021, karena kami masih ada pipeline 22 calon perusahaan tercatat yang masih dalam proses,” ujarnya.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2021 atau year to date (ytd) naik 1,95%. Inarno menambahkan, sejak November 2020 nilai transaksi efek terus berada di kisaran rekor Rp 8 triliun hingga Rp 12 triliun per hari.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement