15 Makanan Khas Jawa Tengah dan Daerah Asalnya
Kuliner Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti alam, sejarah, dan budaya. Dengan keragaman geografis dan budaya di seluruh nusantara, terbukti Indonesia kaya akan makanan khas.
Provinsi Jawa Tengah memiliki makanan khas yang cenderung manis atau tidak terlalu pedas, menggunakan bumbu bawang putih dan sedikit rempah, serta santan, menurut Dra. Wahyuningsih, M.Pd. dalam buku Pengolahan Makanan Nusantara.
Beberapa makanan ini mungkin sudah dikenal karena kepopulerannya. Ada pula makanan khas lain yang jarang diketahui. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut makanan khas Jawa Tengah dan daerah asalnya.
1. Bandeng Juwana
Olahan bandeng dengan tulang empuk ini berasal dari daerah Juwana di Kota Pati. Meski berasal, diproduksi, dan diproses di Juwana, makanan khas ini menjadi oleh-oleh populer yang dijual di Semarang.
Bandeng diolah dengan cara presto, yaitu cara memasak dengan uap air bertekanan tinggi. Bandeng dimasukkan ke dalam panci dan dikunci rapat-rapat. Durasi waktu memasak sekitar 45 - 60 menit.
2. Lumpia
Lumpia adalah makanan khas Semarang dengan varian lumpia goreng dan kukus. Isinya bervariasi, tetapi sebagian besar terdiri dari daging dan rebung. Hidangan ini disajikan dengan kecap manis fermentasi (tauco) atau saus bawang putih manis. Lumpia biasa dimakan bersama acar mentimun asam manis dan cabai.
3. Botok
Botok adalah masakan tradisional khas Jawa Tengah yang terbuat dari daging kelapa parut dan diperas santannya. Kelapa parut dicampur dengan cabai, garam, merica, kemangi dan daun salam.
Adonan kemudian ditaruh di atas selembar daun pisang lalu daun tersebut dibungkus rapat dan diikat dengan lidi, kemudian ditaruh di atas kapal uap. Botok paling sederhana biasanya menggunakan bahan yang murah dan mudah didapat, seperti tempe cincang, tahu atau ikan teri.
4. Nasi Ayam
Nasi Ayam adalah salah satu makanan khas Semarang, Jawa Tengah. Nasi dimasak menggunakan bumbu santan, daun salam, serai, dan garam agar gurih. Sajikan nasi dengan ayam, telur, tahu, dan kuah santan.
5. Roti Ganjel Rel
Roti ganjel rel adalah makanan khas Jawa Tengah yang terinspirasi dari roti gambang Jakarta. Roti ini berwarna kecoklatan dan berbentuk persegi panjang dengan biji wijen, dengan adonan yang terbuat dari tepung, kayu manis dan gula aren.
Roti ganjel rel merupakan roti khas Jawa dan biasanya disajikan pada saat Dugderan, Ramadhan, Idul Fitri, dan acara Jawa lainnya.
6. Bongko Mento
Makanan khas ini berasal dari keraton Jepara. Bongko mento adalah makanan ringan yang dibungkus dengan daun pisang. Dalam gulungan telur dadar tersebut terdapat isian dada ayam suwir tumis yang dicampur jamur tiram, bihun, dan santan.
7. Lontong Krubyuk
Hidangan ini mirip dengan masakan lontong pada umumnya. Lontong krubyuk berasal dari Jepara dan terdiri dari lontong yang disajikan dengan suwiran daging ayam rebus, kemudian disiram kuah bakso dan ditaburi campuran taoge setengah matang dan irisan seledri.
8. Wingko
Wingko merupakan makanan khas Semarang yang sering dipilih sebagai oleh-oleh. Hidangan ini merupakan kue berbahan dasar beras ketan dan kelapa kering, dipanggang dan dijual hangat.
Wingko biasanya berbentuk bulat dengan tekstur hampir keras dan disajikan dalam potongan-potongan kecil. Wingko dijual baik dalam bentuk kue besar berukuran piring ataupun kue kecil yang dibungkus kertas.
9. Sate Ambal
Sate Ambal berasal dari daerah Ambal, Kebumen, Jawa Tengah. Makanan khas ini dibuat menggunakan ayam kampung. Kuahnya terbuat dari tempe yang digiling, cabai, dan rempah-rempah. Sebelum dibakar, ayam diasinkan sekitar dua jam untuk membuat daging lebih enak. Biasanya, sate ambal disajikan dengan ketupat.
10. Selat Solo
Selat solo adalah makanan khas dari Solo, Jawa Tengah. Hidangan ini dibuat dengan kombinasi daging, bawang, kecap, garam, merica, gula, cuka, bawang merah, cengkeh, pala, telur rebus, mayones, dan sayuran seperti wortel, selada, kentang, dan kacang hijau.
Sayuran dan telur ditaruh di piring, kemudian daging diletakkan di atasnya, dan sup encer dituangkan ke atas daging. Hidangan ini secara tradisional disajikan dengan sedikit mayones di sampingnya dan dapat dikategorikan sebagai hidangan daging utama, salad, dan sup.
11. Sate Buntel
Makanan khas Solo ini banyak ditemukan di warung pinggir jalan hingga restoran ternama. Sate buntel dibuat dari daging sapi atau kambing berlemak yang dicincang, dibungkus dengan lemak kol dan dililitkan pada tusuk sate bambu lalu dipanggang.
Ukuran sate ini cukup besar. Setelah dipanggang di atas arang, daging dipisahkan dari tusuk sate, dipotong-potong seukuran gigitan, kemudian disajikan dengan kecap manis dan merica (lada).
12. Bontosan
Bontosan adalah makanan khas Jepara. Hidangan ini dibuat menggunakan ikan kerapu atau tenggiri yang dihaluskan, dicampur dengan tepung beras dan dibentuk menjadi gelendong lalu dibungkus dengan daun pisang atau plastik, dikukus, kemudian diiris tebal, dan disajikan dengan saus atau kuah.
Bontosan sebenarnya adalah kerupuk ikan yang sudah dikeringkan. Makanan ini juga disajikan setelah digoreng hingga bagian luarnya garing dan berwarna cokelat keemasan.
13. Petis Runting
Petis runting adalah sejenis gulai khas kota Pati. Kuah petis runting agak kental dan terbuat dari tepung beras yang dipanggang dengan daging dan tulang kambing, termasuk sumsum tulang. Petis runting dinikmati selagi panas untuk menghindari penggumpalan sumsum tulang yang berlemak.
14. Mendoan
Mendoan adalah sejenis gorengan yang berasal dari Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Kata mendoan berasal dari bahasa Banyumasan yaitu mendo yang berarti setengah matang atau lembek. Mendoan artinya memasak dengan minyak panas yang banyak secara cepat, sehingga masakan tidak matang sempurna.
Mendoan sedikit berbeda dengan tempe. Jika tempe agak tebal dan kacang kedelainya lebih banyak, mendoan lebih tipis dan disusun di dalam daun pisang dengan kacang kedelai yang dipisah agak berjarak dan tidak banyak.
15. Brambang Asem
Brambang asem berasal dari Solo. Makanan khas ini terdiri dari daun ubi jalar yang diambil bagian ujungnya untuk digunakan sebagai bahan utama. Biasanya, warga Solo menyebutnya sebagai daun jlegor. Hidangan ini disajikan dengan tempe gembus sebagai pelengkap.
Agar semakin sedap, brambang asem disiram sambal yang dibuat dari campuran bawang merah, cabai, asem, dan gula jawa. Menu ini menghasilkan cita rasa pedas manis. Bawang merah yang dalam bahasa Jawa disebut brambang, adalah asal dari nama makanan ini, yaitu brambang asem.
Itulah beberapa makanan khas Jawa Tengah yang dapat dinikmati. Saat ini, sudah banyak resep makanan tersebut, sehingga Anda bisa dengan mudah membuatnya di rumah.