Minta Dukungan Kuat, Jokowi Ajak Australia Kerja Sama Pulihkan Ekonomi

Intan Nirmala Sari
30 Oktober 2021, 20:03
Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan Puncak Waringin usai meresmikan kawasan tersebut di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/10/2021). ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto/Handout/wsj.\
ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto/Handout/wsj.
Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan Puncak Waringin usai meresmikan kawasan tersebut di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/10/2021). ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto/Handout/wsj.\

Kondisi Covid-19 dinilai membaik, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengajak Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison untuk memikirkan pemulihan ekonomi melalui berbagai kerja sama. Ajakan tersebut sekaligus mengawali agenda kerjanya di Roma, Italia, Sabtu (30/10).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Splendide Royal tersebut, kedua pemimpin membahas tiga hal utama, mulai dari vaksinasi hingga isu perubahan iklim. Jokowi juga menyambut positif atas hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia, salah satunya lewat dukungan vaksin. Pekan lalu, Indonesia sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin dari Australia, rencananya jumlah tersebut akan ditambah 10,5 juta dosis vaksin.

Di samping itu, Presiden menilai saat ini kondisi Covid-19 sudah sangat membaik. Positivity rate di Indonesia sudah mencapai di bawah 1 % dan lebih dari 185 juta vaksin telah disuntikkan. Kondisi tersebut menjadi asalan bagi kedua negara untuk mulai memikirkan pemulihan ekonomi, termasuk di sektor pariwisata

Jokowi juga mengusulkan pembentukan vaccinated travel lane (VTL) Indonesia dan Australia, kerja sama saling pengakuan sertifikat vaksin. Penerapan VTL memungkinkan dilakukannya perjalanan bebas karantina bagi turis asing yang sudah divaksinasi.

"Saya paham dua Menteri Luar Negeri sudah mulai mengomunikasikan kemungkinan kerja sama itu. Mudah-mudahan VTL dan pengakuan sertifikat vaksin dapat segera diselesaikan. Saya yakin ini akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi, tentu dengan aman," ujar Jokowi dalam keterangan resminya, Sabtu (30/10).

Selain itu, Jokowi juga menginginkan agar Indonesia-Australia bisa terus melakukan kerja sama pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi. Menurut Presiden Jokowi, isu teknologi dengan harga terjangkau dan investasi memegang peran penting bagi keberhasilan transformasi ekonomi.

"Saya sambut baik Joint Statement on Cooperation on the Green Economy and Energy Transition. Kerja sama yang termuat dalam joint statement ini sejalan dengan semangat Presidensi G20 Indonesia di 2022," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...