Mengubah Limbah Minyak Jelantah Lebih Berguna

Amelia Yesidora
20 November 2021, 08:00
Minyak Jelantah
123rf.com

Masyarakat Jakarta berpotensi menghasilkan limbah minyak jelantah lebih dari 525 ribu liter per bulannya di tahun 2020. Tingginya jumlah limbah ini menjadi dasar terbentuknya BeliJelantah, sebuah startup yang berfokus pada tata kelola limbah minyak jelantah, untuk kemudian diolah menjadi energi terbarukan biodiesel.

BeliJelantah telah berhasil mengumpulkan lebih dari 180 ribu liter minyak jelantah yang berasal dari ratusan hotel, restoran, dan industri makanan, serta dari ribuan masyarakat. Itu diperoleh dari Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang.

"Selanjutnya (minyak jelantah) diberikan kepada perusahaan biodiesel, mitra yang bersertifikasi International Sustainability & Carbon Certification (ISCC),” kata CEO BeliJelantah, Faris Razanah Zharfan dalam keterangan resminya, pekan lalu.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
Sebuah kiriman dibagikan oleh Beli Jelantah (@belijelantah)

Usaha BeliJelantah untuk mengurangi limbah turut menarik perhatian perbankan asal Singapura, yakni Bank DBS. Kedua pihak tersebut, kemudian berkolaborasi di mana Bank DBS turut andil memberikan dana hibah dan program pelatihan.

“Hal ini selaras dengan misi kami untuk recycle more, waste less dengan mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi mengurangi sampah di Indonesia dimulai dari hal yang sederhana,” ujar Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia, Mona Monika.

Dampak Buruk Minyak Jelantah

Istilah minyak jelantah mengacu pada minyak yang sudah digunakan berkali-kali untuk memasak dan menggoreng. Dikutip dari Waste4Change, minyak yang telah digunakan berkali-kali ini dapat menimbulkan bahaya karena akan mengubah komposisisnya serta melepaskan akrolein, yaitu senyawa yang berpotensi membawa sifat karsinogenik (pembawa kanker).

Apabila dibuang begitu saja, minyak jelantah akan membawa masalah kepada lingkungan, seperti menyumbat pori-pori tanah, mencemari air, dan menyumbat saluran drainase. Apabila minyak jelantah dibuang ke tanah, maka pori-pori tanah akan tersumbat, menjadi keras, dan mengurangi kesuburan tanah. Selain itu, minyak juga akan mengapung di permukaan air dan menghalangi sinar matahari. Keadaan tersebut akan mengganggu fotosintesis tumbuhan dan menurunkan kadar oksigen yang diterima biota laut. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Video Pilihan
Loading...

Artikel Terkait