PPKM Bakal Diperketat, Target Okupansi Hotel 100% Terancam Meleset

Intan Nirmala Sari
20 November 2021, 08:36
PPKM, natal dan tahun baru,
ANTARA FOTO/Ampelsa/rwa.
Sejumlah wisatawan tiba dari Pulau Sabang di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, Kamis (24/12/2020). Untuk mengatasi lonjakan wisatawan yang berlibur menjelang Natal dan Tahun Baru ke Pulau Sabang, Aceh, pihak pengelola pelabuhan menambah jadwal pelayaran kapal roro dan kapal cepat dari dua kali menjadi empat kali pelayaran dalam sehari.

Pemerintah memutuskan untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 3 untuk akhir tahun 2021 dan awal 2022. Hal tersebut berpotensi menggeser target okupansi hotel yang semula diperkirakan bisa mencapai 100 %.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay mengatakan, okupansi atau tingkat hunian hotel sebesar 100 % pada liburan Natal dan Tahun Baru bakal meleset seiring dengan penetapan pemerintah terkait pembatasan.  

Sementara itu, PHRI Kota Bogor akan tetap mengikuti kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat. Dikutip dari Antara, Yuni berharap pengawasan pada kegiatan masyarakat dan tempat wisata lain juga diperketat.

"Jangan sampai, hotel dan restonya dibatasi, tetapi jalan-jalan tetap ramai, tempat-tempat lain penuh," kata Yuno, Jumat (19/11).

Sebelumnya, pengusaha hotel dan restoran telah menyambut baik penurunan level PPKM menjelang libur natal dan tahun baru untuk menaikkan okupansi. Itu mengingat, pemberlakuan PPKM level 1 yang sempat diterapkan sempat membuat okupansi hotel dan restoran di Bogor membaik. 

Di merinci, saat PPKM dilonggarkan, kunjungan hotel telah mencapai 85 % pada akhir pekan dan rata-rata hari kerja 80 %. Pemesanan hotel yang biasa didominasi oleh rapat kementerian dan lembaga, diharapkan lebih menggeliat oleh wisatawan yang berlibur. 

"Jika benar-benar diberlakukan PPKM level 3 akan mustahil bisa maksimal," ujarnya. 

Yuno mengatakan kalau hotel-hotel dan restoran mulai bersiap menyambut wisatawan akhir tahun, termasuk dengan melakukan promosi akhir tahun. Harapannya, itu bisa menaikkan kunjungan hingga 100 %.

"Inginnya, momen akhir tahun dipergunakan kami untuk menaikkan pendapatan untuk menutupi operasional kami yang terganggu dampak pandemi di awal tahun," kata Yuno.

Sebelumnya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan survei untuk melihat pola perjalanan di masa libur Natal dan Tahun Baru 2022 atau Nataru. Survei menunjukan 13% responden berniat melakukan perjalanan di akhir tahun.

Menurut Kemenhub, jumlah tersebut setara dengan 34,6 juta orang. Jumlah tersebut lebih besar dari perkiraan pemerintah.  Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan sekitar 19,9 juta orang akan bepergian sepanjang Nataru 2021. 

Di sisi lain, jelang tutup tahun 2021 Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengingatkan masyarakat untuk tetap mempertahankan pengendalian Covid-19 di Tanah Air. Apalagi, kondisi di berbagai negara kembali mengalami lonjakan kasus. 

Dia menekankan, kondisi perkembangan kasus Covid-19 di negara-negara Eropa harus menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia. Sementara, pemerintah juga menyiapkan sejumlah aturan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...