Geser Singapura dan Paris, Israel Miliki Kota Termahal 2021

Intan Nirmala Sari
4 Desember 2021, 09:01
Singapura, Israel, kota termahal
ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/nz/cf
Mohammed Salem Seorang anak lelaki Palestina membawa kasur saat ia berjalan di tengah reruntuhan sebuah rumah yang hancur akibat serangan udara Israel saat pertikaian Israel-Palestina, di Kota Gaza, Rabu (2/6/2021).

Economist Intelligence Unit (EIU) resmi merilis Tel Aviv, Israel sebagai kota termahal di dunia untuk ditinggali tahun ini. Posisi tersebut sukses menggeser posisi sebelumnya yang disandang Paris dan Singapura.

Dilansir dari Bloomberg, EIU menyebutkan kalau posisi kota di Israel itu naik dari peringkat kelima tahun lalu, ke peringkat teratas pada laporan Biaya Hidup 2021 Sedunia untuk pertama kalinya. Harga shekel, mata uang Israel diketahui melonjak terhadap dollar AS. Selain itu, kenaikan harga barang-barang, termasuk bahan makanan dan transportasi turut menjadi faktor utama Tel Aviv mengambil posisi teratas Kota Termahal 2021, menurut EIU.

Survei EIU juga menemukan, Tel Aviv adalah kota termahal kedua untuk alkohol dan transportasi, urutan kelima untuk barang-barang perawatan pribadi, dan keenam untuk rekreasi.

Tel Aviv
Tel Aviv (visit-Israel/instagram)

Walikota Tel Aviv, Ron Huldai memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Haaretz bahwa kenaikan harga properti tidak termasuk dalam perhitungan EIU, artinya kota itu sedang menuju "ledakan".

"Tel Aviv akan menjadi semakin mahal, sama seperti seluruh negeri menjadi lebih mahal," kata Huldai, dilansir dari BBC International.

Dia menambahkan, masalah mendasar yang dialami Israel karena tidak memiliki pusat metropolitan alternatif. Di Amerika Serikat, ada New York, Chicago, Miami, dan sebagainya. Di Inggris, ada Greater London, Manchester, dan Liverpool.

"Di sana Anda dapat pindah ke kota lain. jika biaya hidup terlalu berat," ujarnya.

Posisi Tel Aviv di peringkat puncak, menjadikan Paris harus turun ke peringkat kedua bersama Singapura. Adapun peringkat keempat dihuni Zurich dan Hong Kong pada posisi kelima. Padahal, tahun lalu, Paris, Zurich dan Hong Kong sempat berbagi tempat pertama bersama, dalam survei EIU. 

Dari data yang dikumpulkan selama Agustus hingga September 2021, EIU melaporkan kalau harga barang dan jasa yang di banyak kota rata-rata meningkat 3,5 % secara tahun ke tahun dalam mata uang lokal. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, yang hanya 1,9 %. Bahkan, pertumbuhan inflasi menjadi yang tercepat selama lima tahun terakhir.

Di samping itu, biaya transportasi mengalami kenaikan harga terbesar. Di mana biaya satu liter bensin naik rata-rata 21% di kota-kota yang disurvei. Hal itu terjadi, karena harga minyak yang lebih tinggi mendorong harga bensin tanpa timbal naik.

Di sisi lain, dalam penelitian tahun ini EIU juga menemukan beberapa hal menarik yang terjadi di beberapa kota. Salah satunya Roma yang mengalami penurunan peringkat terbesar. Jika tahun lalu, Kota Abadi ini berada di peringkat ke-32, maka tahun ini bergeser ke posisi ke-48.

Sementara itu, peringkat kota termahal Teheran, Iran melompat dari posisi 79 ke 29 di 2021. Hal itu seiring penerapan kembali sanksi Amerika Serikat terhadap Iran. Alhasil kota kekurangan barang dan terjadi kenaikan harga impor di Iran.

Temuan menarik lainnya di tahun ini, yaitu harga bensin termahal berada di Hong Kong. Di mana harga per liter mencapai US$ 2,5 atau sekitar Rp 36 ribu. Sementara untuk harga rokok bermerek rata-rata naik 6,7 %. 

Adapun untuk kota termurah di dunia 2021 berasal dari Ibukota Suriah, Damaskus. 

Kepala biaya hidup seluruh dunia EIU, Upasana Dutt mengatakan masih banyak kota besar yang mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 dan berdampak ke pembatasan sosial. Meskipun, sebagian besar ekonomi dunia mulai pulih ketika vaksin Covid-19 diluncurkan.

"Ini telah mengganggu pasokan barang, yang menyebabkan kekurangan dan harga yang lebih tinggi,“ kata Dutt.

Permintaan konsumen yang berfluktuasi juga telah memengaruhi kebiasaan pembelian. Sementara, kepercayaan investor telah memengaruhi mata uang, yang selanjutnya memicu kenaikan harga.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...