Asosiasi Proyeksi Industri Alas Kaki 2022 Bakal Normal dengan Syarat
Industri menargetkan produksi alas kaki mencapai 1,2 miliar pasang akhir 2022, mendekati capaian produksi di 2019. Syaratnya, target tersebut bisa terpenuhi selama penyebaran Covid-19 varian Omicron bisa dikendalikan.
Pasalnya, mayoritas penjualan alas kaki sampai saat ini masih mengandalkan penjualan toko luring. Sementara itu, penjualan alas kaki secara daring hanya terjadi di kota-kota besar dan untuk segmen menengah ke atas.
"(Produksi alas kaki bisa mendekati normal) dengan prasyarat tanpa Omicron dan tanpa lockdown," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Asprisindo) Firman Bakrie kepada Katadata, Senin (10/1).
Pada 2021, Firman mencatat penjualan ekspor alas kaki telah mencapai 500 juta pasang. Menurutnya, capaian itu akan berlanjut pada tahun ini.
Sementara itu, penjualan alas kaki di dalam negeri hanya mencapai 25 % dari kondisi normal atau sekitar 175 juta pasang. Dalam kondisi normal, permintaan alas kaki di dalam negeri sekitar 700 juta pasang.
Walau demikian, Firman menilai capaian itu lebih baik dibandingkan 2020. Salah satu pendorong penjualan alas kaki dalam negeri adalah pasar back to school alias musim kembalinya pelajar masuk sekolah. Sebagai informasi, industri alas kaki memiliki tiga musim permintaan, yakni pasar Ramadan, back to school dan tahun baru.
Pada 2021, rata-rata kapasitas siswa yang boleh hadir di sekolah masih di bawah 50 %. Namun demikian, permintaan pada pasar back to school telah mencapai 100 %.
Selain itu, aktivitas masyarakat mulai kembali normal pasca pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) per September 2021. Dengan demikian, Firman mencatat permintaan sepanjang 2021 menumpuk pada empat bulan terakhir atau pada September-Desember 2021.