Cek Fakta: Benarkah Vaksin mRNA Sebabkan Kematian pada Lansia?

Intan Nirmala Sari
27 Januari 2022, 07:30
Tenaga kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Pemerintah memulai program vaksinasi lanjutan (booster) COVID-19
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU
Tenaga kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jakarta, Rabu (12/1/2022).
GNI: Keliru
 

Masyarakat kembali diresahkan mengenai kabar keabsahan vaksin Covid-19. Kali ini sempat beredar sebuah video di media sosial TikTok yang berisi informasi dampak vaksin mRNA.

Dalam video tersebut, kalau vaksin mRNA untuk Covid-19 dituding dapat menyebabkan seseorang meninggal. Video tersebut merujuk pada pasien lanjut usia alias lansia di atas 70 tahun yang meninggal setelah 2-3 tahun pasca-vaksinasi.

Advertisement
Cek Fakta Vaksi mRNA
Cek Fakta Vaksi mRNA (Turnbackhoax)



“Siapa saja yang berusia 70 tahun ke atas yang mengambil vaksin mRNA ini, mungkin akan meninggal dakam jangka waktu 2 atau 3 tahun ke depan,” tulis video yang diunggah ke media sosial tersebut, dilansir dari Turnbackhoax, Selasa (25/1).

Vaksin mRNA dikembangkan oleh Katalin Kariko, seorang ahli biokimia asal Hungaria. Dia berhasil mengembangkan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA) untuk membuat vaksin virus corona.

Wanita kelahiran 17 Januari 1955 itu, menjabat sebagai wakil presiden senior BioNTech dan kepala terapi pengganti protein RNA. Selain itu, dia juga merupakan asisten profesor bedah saraf di University of Pennsylvania, Amerika Serikat (AS).

Kariko melakukan penelitian untuk mengembangkan vaksin Covid-19 menggunakan teknologi mRNA. Vaksin berbasis mRNA terbukti menjadi solusi tercepat dan paling efektif dalam menciptakan respon kekebalan terhadap virus Corona.

Cara kerjanya berbeda dengan vaksin konvensional yang memakai virus atau kuman yang dilemahkan. Vaksin mRNA memakai komponen rekayasa genetik agar menyerupai kuman atau virus tertentu. Saat masuk ke tubuh, vaksin membawa informasi yang memungkinkan sel tubuh manusia membuat imunitas atau kekebalan.

Dengan teknologi tersebut, pembuatan vaksin dilakukan secara kimiawi, tanpa membutuhkan sel atau patogen. Proses produksinya pun menjadi lebih sederhana.

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Vaksin mRNA
Cek Fakta Vaksin mRNA (Kominfo)

Mengutip laman Covid19.go.id, Selasa (25/1), disampaikan bahwa belum ada kasus atau hasil penelitian yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 dengan teknologi mRNA dapat menyebabkan kematian secara langsung kepada penerima vaksin.

Halaman:

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

google news initiative x katadata
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement