Rusia Banjir Sanksi, Pembekuan Aset Putin hingga Blokir Dana Investasi

Intan Nirmala Sari
26 Februari 2022, 10:50
Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil bagian dalam pertemuan dengan perwakilan komunitas dan penduduk Krimea dan Sevastopol melalui tautan video di Moskow, Rusia, Kamis (18/3/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin /AWW/sa.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil bagian dalam pertemuan dengan perwakilan komunitas dan penduduk Krimea dan Sevastopol melalui tautan video di Moskow, Rusia, Kamis (18/3/2021).

Amerika Serikat (AS) dan sekutu Eropa menyatakan bakal meningkatkan sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina, di mana Presiden Vladimir Putin dan menterinya menjadi target utama pengenaan sanksi. Keputusan Rusia melakukan operasi militer khusus ke Ukraina sejak Kamis (24/2), turut menambah panjang daftar sanksi bagi Negeri Beruang Merah. 

"Kami bersatu dengan sekutu dan mitra internasional, untuk memastikan Rusia membayar harga ekonomi dan diplomatik yang amat mahal untuk invasi lebih lanjut ke Ukraina," kata Menteri Keuangan AS, Janet Yellen dalam pernyataannya, dilansir dari Reuters, Sabtu (26/2).

Selain Putin, AS juga menjatuhkan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov atas invasi Rusia ke Ukraina. "Jika perlu, kami siap untuk membebankan biaya lebih lanjut pada Rusia atas perilaku yang mengerikan di panggung dunia," ujarnya.

Melansir APnews, Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan kalau AS sedang mempersiapkan sanksi individu baru terhadap Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, kemungkinannya larangan bepergian.

Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah Uni Eropa mengumumkan akan membekukan aset Putin. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga mengatakan kepada para pemimpin NATO akan membekukan seluruh aset milikPutin dan Lavrov di wilayahnya.

Sementara itu, Psaki mengatakan AS juga menjatuhkan sanksi pemblokiran penuh terhadap Dana Investasi Langsung Rusia, yang berfungsi sebagai sumber dana negara untuk menarik modal ke dalam ekonomi Rusia. Sebelumnya, sekutu AS dan Eropa juga mengumumkan pembekuan aset dan hukuman lainnya terhadap bank-bank Rusia, perusahaan milik negara dan elit. 

Seorang pejabat AS, anonim mengatakan ada perdebatan di antara pejabat pemerintah tentang apakah akan memasukkan Lavrov dalam sanksi. Itu karena, beberapa pihak ingin memastikan jalur untuk kontak diplomatik tetap terbuka.

Meski sanksi yang akan dijatuhkan tidak akan melarang kontak antara, Putin dan Biden, atau Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Lavrov, sanksi tersebut membuat upaya diplomatik dengan Rusia kembali "dingin".

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...