Tim Pencari Fakta Sebut Stadion Kanjuruhan Tak Layak dan Berisiko
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang menemui berbagai pihak terkait dan meninjau langsung Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur, untuk mengusut tragedi yang menewaskan 131 orang.
Anggota TGIPF Nugroho Setiawan, yang juga merupakan AFC Safety Security Officer, menyampaikan kesimpulan sementara adalah Stadion Kanjuruhan tidak layak untuk digelar pertandingan, berisiko tinggi atau high risk match.
"Mungkin kalau medium atau low risk masih bisa. Jadi, artinya untuk high risk match kami harus membuat kalkulasi yang sangat konkret, misalnya adalah bagaimana mengeluarkan penonton dalam keadaan darurat. Sementara yang saya lihat adalah, pintu masuk berfungsi sebagai pintu keluar, itu tidak memadai, kemudian tidak ada pintu darurat," kata Nugroho.
Oleh karena itu, Nugroho menilai upaya yang harus dilakukan berikutnya adalah memperbaiki dan mengubah struktur pintu di Stadion Kanjuruhan. "Kami juga mempertimbangkan mengenai aspek akses, seperti anak tangga sebagaimana safety description," ujar PFA Safeguardian Committee Chairman tersebut.
Sementara itu, Anggota TGIPF Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang Mayjen TNI (Purn) Suwarno mengatakan tim bertemu dengan semua unsur pengamanan terkait, baik dari kepolisian, Brimob, pengendali lapangan, serta TNI.
"Kami sudah mendapatkan informasi dari unsur panitia pelaksana di lapangan, unsur dari steward, dari security officer; dan hari ini, tim sempat melihat ke Stadion Kanjuruhan. Semua informasi ini akan kami jadikan sebagai masukan dan nanti kami akan olah di Jakarta," kata Suwarno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (9/10).
Menurut dia, tim TGIPF juga menemui beberapa perwakilan Aremania, yang merasakan langsung saat kejadian di Kanjuruhan pada Sabtu (1/10). Tim berharap mendapatkan beberapa masukan komprehensif dari semua unsur.
TGIPF telah menemui sebagian besar pihak yang terlibat dalam pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, hingga berujung pada kerusuhan dan menewaskan ratusan suporter pekan lalu.
Tim tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Upaya tim diharapkan dapat memenuhi ekspektasi publik hingga menghasilkan pencarian fakta secara menyeluruh atas tragedi Kanjuruhan.