Ramalan Cuaca Ekstrem Indonesia Dipersingkat, Ini Penyebabnya

Andi M. Arief
29 Desember 2022, 17:06
cuaca, bmkg, siklon
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau pergerakan aliran angin siklonik di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Rabu (25/5/2022). BMKG meminta masyarakat mewaspadai aliran angin siklonik di barat daya Pulau Sumatera yang mengakibatkan terjadinya angin kencang dengan kecepatan 5 hingga 45 kilometer per jam serta gelombang tinggi dengan ketinggian 4 hingga 5 meter di perairan Pulau Jawa dan Sumatera bagian Selatan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyatakan puncak kondisi cuaca ekstrem akan terjadi pada 30-31 Desember 2022. Adapun, periode cuaca ekstrem diperpendek dari sebelumnya diprediksi hingga 3 Januari 2023, menjadi 1 Januari 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan periode cuaca ekstrem diperpendek dengan munculnya bibit siklon tropis 95W di bagian selatan Filipina, pusat tekanan rendah di bagian utara Australia, dan sirkulasi siklonik di Laut Cina Selatan. Ketiga fenomena atmosfer tersebut mengubah jalur awan hujan yang tadinya menuju Pulau Jawa dan Nusa Tenggara ke tiga titik tersebut.

"Kehadiran bibit siklon tropis berdampak pada kecepatan angin dan gelombang tinggi. Kehadiran itu mengakibatkan awan yang menyebabkan hujan ekstrem terhisap dan terurai, sebagian ke utara dan sebagian ke selatan," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Kamis (29/12).

Menurunnya, bibit siklon tropis di bagian selatan Filipina memangkas puncak kondisi cuaca ekstrem dari 5 hari menjadi 1-2 hari. Akan tetapi, Dwikorita menegaskan kondisi cuaca ekstrem masih akan terjadi pada mulai 30 Desember 2022 sore hingga 1 Januari 2023 dini hari.

Sebagai informasi, BMKG mengklasifikasikan kondisi hujan setidaknya menjadi empat kondisi, yakni ekstrem jika intensitas hujan di atas 150 milimeter (mm), sangat lebat jika intensitas hujan 100-150 mm, lebat jika intensitas hujan 60-100 mm, dan sedang jika intensitas hujan 40-60mm. Adapun, BMKG mencatat bencana hidrometeorologi seperti banjir biasanya terjadi jika intensitas hujan di atas 100 mm.

Dwikorita mencatat ada beberapa daerah yang berpotensi mengalami hujan ekstrem pada 30 Desember 2022, yakni Jawa Barat bagian utara, Jawa Tengah bagian utara, dan Jabodetabek. Menurutnya, kawasan Jabodetabek menjadi perhatian khusus lantaran mayoritas titik di kawasan Ibu Kota dan sekitarnya berpotensi diguyur hujan ekstrem.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...