Kemenkes Waspadai Penularan Flu Burung Berpotensi Zoonosis
Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran Kemenkes No: PV.03.01/C/824/2023 terkait kewaspadaan kejadian luar biasa (KLB) Flu Burung (H5N1) clade baru 2.3.4.4b yang ditetapkan, Sabtu (24/2). Hal itu seiring perkembangan situasi penyebaran virus yang kini menjadi perhatian banyak pihak.
“Kami harapkan untuk melakukan kewaspadaan terhadap kemungkinan KLB Avian Influenza (flu burung) pada manusia,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu dalam surat edaran Jumat (24/2).
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyatakan Amerika, Eropa dan Asia terutama China dan Jepang sedang mewabah Highly Pathogenic Avian Influenza atau HPAI untuk subtipe H5N1 clade baru 2.3.4.4b. Sementara, berdasarkan hasil Risk Assessment Virus Influenza A (H5N1) clade 2.3.4.4b yang dilakukan oleh WHO menyatakan risiko infeksi pada manusia masih rendah.
Sejauh ini, belum ada laporan yang menyatakan penularan dari manusia ke manusia secara berkelanjutan. Meskipun begitu, terdapat peningkatan perpindahan atau spill over virus, dari burung liar ke beberapa spesies mamalia di beberapa negara seperti Eropa dan Amerika Utara. Terdapat prevalensi virus yang tinggi pada populasi unggas wilayah tersebut.
"Saat ini memang belum ada laporan penularan ke manusia, tapi kita tetap harus waspada," ujar Maxi dalam keterangan resmi, Sabtu (25/2).
Melansir Halodoc, zoonosis merupakan sebutan untuk penyakit menular yang berpindah dari hewan bukan manusia ke manusia. Penyebabnya karena infeksi kuman berbahaya mulai dari virus, bakteri, parasit, dan jamur. Kuman-kuman tersebut dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia dan hewan, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat dan bahkan kematian.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris atau UKHSA juga memperingatkan bahwa akuisisi mutasi yang cepat dan konsisten pada mamalia, dapat menjadi petunjuk bahwa virus tersebut memiliki kecenderungan untuk menjadi infeksi zoonosis. Artinya, virus flu burung tersebut berpotensi untuk menyebar ke manusia.