Dianggap Pembangkang, Twitter Kehilangan Perlindungan Konten di India

Fahmi Ahmad Burhan
7 Juli 2021, 10:34
Twitter
Nasir Kachroo/NurPhoto/Getty Images/Techcrunch

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Twitter terlibat dianggap pembangkang oleh pemerintah India lantaran tidak menaati aturan terkait konten media sosial. Alhasil, Twitter kini kehilangan perlindungan kewajiban terhadap konten di India.

Mengutip TechCrunch, pengadilan di New Delhi, India memutuskan untuk melepas perlindungan aturan konten media sosial pada Twitter. Dengan begitu, apabila terdapat konten yang melanggar aturan seperti penghinaan di platform tersebut, maka Twitter harus bertanggung jawab secara hukum.

Advertisement

Sebelumnya, saat Twitter mendapatkan perlindungan apabila ada konten yang melanggar. Perusahaan yang identik dengan burung berwarna biru tersebut hanya diminta menghapus postingan saja. Sedangkan penyebar konten akan dimintai pertanggungjawaban langsung oleh pemerintah India.

Saat ini, pengadilan memutuskan tidak lagi memberikan perlindungan pada Twitter karena perusahaan tidak mematuhi aturan teknologi informasi (IT) yang berlaku pada Mei lalu.

Perwakilan Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India N Samaya Balan mengatakan,  perusahaan teknologi lainnya seperti Google dan Facebook telah sebagian atau seluruhnya mematuhi aturan IT itu.

Dalam aturan dijelaskan bahwa setiap perusahaan media sosial harus menunjuk chief compliant officer, resident grievance officer, dan orang yang disebut nodal contact person untuk mengatasi masalah di lapangan. Sedangkan, Twitter belum memenuhi persyaratan ini.

"Apabila ada kegagalan untuk mematuhi aturan IT, maka akan mengakibatkan ketentuan perlindungan tidak lagi berlaku," kata Samaya dikutip dari TechCrunch, Selasa (6/7).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement