Ada Gojek dan Tokopedia, 10 Perusahaan Ini Penuhi Kebahagiaan Karyawan

Intan Nirmala Sari
12 Juli 2021, 08:17
Sejumlah pekerja beraktivitas di ruang kerja di masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kantor perbankan wilayah Sudirman Central Business District (SCBD), Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (5/7/2021). Selama penerap
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pekerja beraktivitas di ruang kerja di masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kantor perbankan wilayah Sudirman Central Business District (SCBD), Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (5/7/2021). Selama penerapan PPKM Darurat sektor esensial diberlakukan 50 persen maksimum karyawan Work From Office (WFO) atau bekerja dari kantor dengan menerapkan protokol kesehatan. Sementara sektor non-esensial menerapkan 100 persen Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah.

Kualitas karyawan menjadi hal penting dalam mengembangkan perusahaan, termasuk di industri teknologi. Meningkatkan motivasi pekerja dan mendorong kebahagian mampu membuat kinerja karyawan menjadi lebih baik.

Apalagi, dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak industri mengorbankan kesejahteraan karyawan agar perusahaan bisa bertahan. Namun, kondisi tersebut tampaknya tidak berlaku bagi sebagian perusahaan teknologi di Tanah Air.

Advertisement

Data Tech in Asia memilih 38 perusahaan teknologi Indonesia dengan kategori most funded dan berhasil mempertahankan tingkat kebahagiaan para pekerjanya. Berdasarkan riset dari RevoU, ada lima faktor yang berkontribusi terhadap kebahagiaan karyawan perusahaan, khususnya di bidang teknologi, diantaranya:

1. Gaji Sesuai

Berdasarkan riset, startup layanan travel yakni Tiket.com mampu mempertahankan tingkat kebahagian karyawannya. Meskipun industri pariwisata menjadi salah satu sektor paling terpukul pandemi Covid-19, namun perusahaan berhasi mengantongi rating 4,5 dari 74 penilai atau review.

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 berisiko memangkas upah kerja di seluruh industri bisnis. Umumnya, pemangkasan diakibatkan berbagai faktor seperti perubahan jam kerja, kebijakan bekerja dari rumah alias work from home (WFH) dan lainnya.

Di sisi lain, ditemukan juga review dari karyawan yang tidak mendapatkan kompensasi sesuai aturan berlaku selama pandemi. Kondisi tersebut tentunya berdampak negatif terhadap tingkat kebahagiaan karyawan.

2. Fasilitas atau Benefit Menarik

Selain gaji, pemberian fasilitas juga mempengaruhi tingkat kebahagiaan pegawai. Dalam hal ini, fasilitas bisa berbentuk apa saja, mulai dari desain ruangan kerja yang nyaman, pergantian jam kerja yang fleksibel, pemberian cuti, hingga penyediaan fasilitas tempat tinggal.

Berdasarkan riset, Tokopedia menyediakan fasilitas yang menarik untuk para pekerjanya. Perusahaan ini mendapatkan review sebanyak 505 kali dengan rating 4,55%. Adapun fasilitas yang ditawarkan Tokopedia kepada karyawannya seperti, asuransi kesehatan (termasuk Covid-19), layanan dokter online gratis 24 jam, bahkan ada juga layanan online yoga atau Zumba.

Selain itu, perusahaan yang identik dengan warna hijau tersebut juga memberikan fasilitas program online untuk kesehatan mental, akses perpustakaan online gratis; pengusulan pelatihan eksternal yang dibayar oleh perusahaan secara terbuka, serta program day-off khusus untuk umroh dan haji bagi karyawan muslim.

3. Work-Life Balance (Keseimbangan Kerja)

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 77-85, karyawan penuh wajib mengikuti aturan kerja selama 40 jam per minggu. Jika lebih dari itu, maka akan dihitung sebagai lembur.

Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak perusahaan yang menuntut karyawannya untuk bekerja lebih lama dari jam kerja yang sudah ditentukan. Hal tersebut juga berdampak pada tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan pekerja.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement