Melonjak Selama Pandemi, Netflix Bakal Ekspansi ke Layanan Gim
Perusahaan layanan video on-demand (VoD), Netflix berencana membuat video game untuk melengkapi produknya. Hal itu dilakukan karena melihat pangsa pasar gim potensial, terutama di masa pandemi Covid-19.
Industri gim memang sedang moncer di masa pandemi Corona. Organisasi kesehatan dunia WHO tahun lalu menganjurkan masyarakat bermain gim selama penerapan jarak secara fisik. Lembaga ini dan 18 pemain gim global pun mengampanyekan #PlayApartTogether.
Adapun rencana Netflix masuk ke pasar gim diketahui setelah perusahaan mengumumkan perekrutan mantan eksekutif Facebook, Mike Verdu. Netflix menugaskan Verdu untuk memimpin ekspansi perusahaan ke video game.
Verdu akan didapuk sebagai wakil presiden pengembangan gim. Posisinya ada di bawah COO Netflix Greg Peters.
Sebelum bergabung dengan Facebook, Verdu juga sempat bekerja sebagai Senior Vice President di perusahaan pengembang gim Electronic Arts. Di sana dia bertanggung jawab atas pengembangan gim seluler seperti Plants v Zombies 2, The Sims Freeplay dan Star Wars: Galaxy of Heroes.
Namun, setelah perekrutan Verdu itu, belum jelas seperti apa konsep bisnis gim yang akan dijalankan perusahaan. Dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, perusahaan dikabarkan akan mengintegrasikan video game itu ke layanan streaming-nya.
"Netflix bermaksud menawarkan layanan video game di platform streaming," kata sumber tersebut dikutip dari Independent, Kamis (15/7).
Skema bisnis itu baru bisa dijalankan tahun depan. Netflix pun sedang mengkonsolidasikan monetisasi dari skema tersebut. Untuk saat ini Netflix belum berencana membebankan biaya tambahan untuk layanan baru.
Upaya ekspansi ke layanan gim dilakukan perusahaan agar bisa menguasai pasar VoD global. Dengan begitu, Netflix menawarkan sesuatu yang berbeda dibandingkan pesaingnya, seperti Disney+, HBO Max hingga Amazon Prime Video.
Saat ini, Statista mencatat bahwa Netflix memang masih memimpin pasar VoD global. Pada 2024, pangsa pasar Netflix diprediksi mencapai 23%. Posisi kedua ditempati oleh Amazon melalui Amazon Prime Video dengan pangsa pasar 13%. Sedangkan Disney+ hanya 8%, diikuri Apple TV sekitar 1%.
Berdasarkan data dari situs datareportal, jumlah penikmat gim secara global mencapai 3,5 miliar orang. Selain itu, secara global, data Sensor Tower Store Intelligence menunjukkan bahwa pengeluaran pengguna game mobile naik 25,7% yoy menjadi sekitar US$ 58,7 miliar selama kuartal I hingga III tahun lalu. Pertumbuhannya jauh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yakni 17,5%.
Untuk masing-masing kuartal, nilainya secara berurutan yakni US$ 17,7 miliar, US$ 20 miliar, dan US$ 21 miliar. Pengeluaran gamer per bulan tertinggi yaitu pada Agustus 2020 sekitar US$ 7,1 miliar.
“Pengeluaran pemain terus meningkat sepanjang tiga kuartal, meskipun pertumbuhannya melambat sejak puncak karantina wilayah (lockdown) pada pertengahan tahun,” demikian dikutip dari Sensor Tower, tahun lalu.