Gagal Tahun Lalu, Ant Group Milik Jack Ma Rencanakan IPO Tahun Ini

Fahmi Ahmad Burhan
23 Juli 2021, 11:38
Jack Ma selaku pendiri sekaligus IPO Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok mengisi acara Gelaran International Monetary Fund - World Bank (IMF-WB) 2018 di Nusa Dua Bali. (12/10). Jack MA mengatakan 30 tahun lalu
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA.
Jack Ma selaku pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok mengisi acara Gelaran International Monetary Fund - World Bank (IMF-WB) 2018 di Nusa Dua Bali. (12/10). Jack MA mengatakan 30 tahun lalu, sebuah negara tidak ada harapan jika idak ada listrik akan tetapi di jaman sekarang, jika tak punya koneksi internet sebuah negara tidak akan bisa maju.\

Anak usaha Alibaba Group Holding, Ant Group gagal melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun lalu. Petinggi perusahaan kemudian berbicara soal rencana dan potensi untuk IPO di tahun ini.

Direktur non-eksekutif independen Ant Group Fred Hu mengatakan, perusahaan harusnya secara cepat bisa merencanakan lagi IPO. "Ini tidak akan terlalu lama," katanya dikutip dari Nikkei Asian Review, Kamis (22/7).

Hu mengatakan, perusahaan semestinya menyiapkan jadwal IPO yang lebih matang lagi. Apalagi, perusahaan memiliki modal yang cukup untuk mendukung operasionalnya. "Saya yakin perusahaan sangat siap untuk IPO," ujarnya.

Fred Hu, yang juga pendiri perusahaan investasi Primavera Capital Group mengatakan bahwa prospek Ant Group masih besar meskipun ditekan pemerintah Tiongkok. “Ant Group adalah pemimpin pasar teknologi finansial (fintech) di Tiongkok dan terbesar secara global. Ant Group juga masih menguntungkan,” katanya. 

Menurutnya, nilai fundamental perusahaan masih tetap utuh. Hal ini didukung teknologi perusahaan dan upaya perusahaan mendorong inovasi. Termasuk dalam hal memenuhi kebutuhan akan layanan keuangan berbasis teknologi.

Ia juga mengatakan, meski Ant Group gagal IPO tahun lalu, namun tata kelola, transparansi, hingga pelaporan keuangan hampir seperti perusahaan publik.

Menurutnya, tekanan pemerintah Tiongkok terhadap perusahan mampu membuat Ant Group menjadi lebih kuat. Tekanan tersebut dipandang hanya menciptakan ketidakpastian dalam jangka pendek. "Tapi secara jangka panjang, perusahaan menjadi begitu besar dan kuat," ujarnya.

Ant Group sebenarnya berencana IPO akhir tahun lalu. Afiliasi Alibaba ini diperkirakan meraup dana segar US$ 37 miliar atau setara Rp 536,5 triliun jika jadi IPO. Nilainya mengalahkan rekor Saudi Aramco US$ 29,4 miliar atau Rp 426,3 triliun di bursa Riyadh pada Desember 2019.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...