Fintech Kredivo Bakal IPO di Bursa Amerika, Valuasinya Rp 36 Triliun
Perusahaan platform kredit digital Kredivo berencana melantai sebagai perusahaan publik atau initial public offering (IPO) di bursa Amerika Serikat (AS) Nasdaq tahun depan. Melalui penggabungan bisnis, diperkirakan valuasi ekuitas pro-forma akan mencapai US$ 2,5 miliar atau setara Rp 36,25 triliun dengan asumsi tidak ada penebusan.
Rencana IPO bakal dieksekusi usai induk usaha Kredivo, yakni FinaAccel diakuisisi perusahaan investasi global AS yakni VPC Impact Acquisition Holdings II (VPCB).
Pada Selasa (3/8) FinAccel mengumumkan kalau pihaknya dan VPCB selaku special purpose acquisition company (SPAC) yang didukung Victory Park Capital (VPC) memasuki tahap perjanjian definitif untuk penggabungan bisnis.
"Ini menjadi kesempatan besar bagi kami untuk memenuhi berbagai kebutuhan kredit seperti pinjaman tunai, serta merealisasikan visi kami untuk mendorong akses kredit yang cepat, terjangkau dan mudah diakses kepada puluhan juta konsumen di Asia Tenggara," kata Co-Founder dan CEO FinAccel Akshay Garg dalam paparan virtual, Selasa (3/8).
Selanjutnya, transaksi diharapkan mampu menghasilkan lebih dari US$ 430 juta dana tunai pada neraca keuangan perusahaan gabungan. Di mana, kontribusi US$ 256 juta secara tunai telah masuk dalam rekening perwalian VPCB, dengan asumsi tidak ada pemegang saham VPCB yang menebus sahamnya.
Selanjutnya, sebanyak US$ 120 juta dana tunai akan diperoleh dalam bentuk private placement (PIPE) yang dipimpin oleh Marshall Wace, Corbin Capital, SV Investment, Palantir Technologies, Maso Capital, dan sponsor VPC. Itu bersamaan dengan tambahan komitmen ekuitas sebesar US$ 55 juta dari investor terdahulu yakni NAVER (melalui NAVER Financial) dan Square Peg.
Usulan penggabungan perusahaan telah disetujui secara penuh oleh masing-masing Dewan Direksi dari Kredivo dan VPCB. Kesepakatan juga tunduk pada persetujuan dari pemegang saham VPCB, persetujuan regulator, dan sejumlah ketentuan penutup lainnya.
Penggabungan perusahaan tersebut direncanakan selesai paling lambat di kuartal pertama 2022. Penjelasan lebih detail mengenai gabungan perusahaan dan salinan Perjanjian Penggabungan Usaha akan dilampirkan dalam laporan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat atau US Securities and Exchange Commission (SEC). VPCB juga akan mengajukan pernyataan pendaftaran mencakup laporan proksi atau prospectus kepada US SEC terkait penggabungan usaha.
Kredivo merupakan perusahaan penyalur pembiayaan kredit instan untuk pembelian di e-commerce dan offline. Perusahaan teknologi keuangan (fintech) ini juga melayani dana pinjaman tunai, berdasarkan real-time decisioning yang didukung teknologi artificial intelligence (AI) atau buatan sendiri.
Saat ini, Kredivo memiliki 4 juta pengguna dan telah bekerja sama dengan 8 dari 10 platform e-commerce terdepan di Indonesia. Sebagai platform Buy Now, Play Later (BNPL) yang tumbuh di Indonesia, Kredivo berencana ekspansi ke pasar regional seperti Vietnam dan Thailand dalam waktu dekat.
Di Indonesia, penetrasi pengguna kartu kredit dari segmen kelas menengah kurang dari 10%. Namun, melalui kemitraan merchant, Kredivo mampu meningkatkan nilai pembelanjaan konsumen dengan rata-rata jumlah pembelian (average basket size) lebih dari dua kali lipat.
Adapun untuk peningkatan frekuensi transaksi Kredivo mencatat pertumbuhannya hingga tiga kali lipat. Di mana, lebih dari 50% merchant menyatakan dapat memperbesar cart conversion rate atau jumlah transaksi yang berhasil pada waktu checkout, melalui kerja sama dengan Kredivo.