Jatuh-Bangun Vanessa dalam Membesarkan Startup Gowork

Intan Nirmala Sari
15 Juni 2022, 07:15
GoWork, startup, inspire me,
Youtube

Waktu itu publik mengenal penyedia coworking space ini sebagai Rework. Empat tahun lalu, perusahaan rintisan ini bersalin rupa menjadi  GoWork. Kini, startup tersebut sudah ada di 25 lokasi penjuru Indonesia, dengan jaringan lebih dari 7.000 anggota. Hingga 2019, pendanaan yang terkumpul setidaknya lebih dari Rp 162 miliar.

Namun CEO dan Co-Founder GoWork, Vanessa Hendriadi, ingat benar tidak mudah untuk mencapai posisi saat ini. Ia merintis Rework pada 2016 dengan menjual mimpi untuk membesarkan perusahaan rintisannya: kepada investor, juga calon pegawai.

Membangun Rework, sekaligus solo founder, merupakan situasi yang sangat sulit ia rasakan. Semua hal hampir dia lakukan sendiri, seperti bertemu investor, fundraising, hingga merekrut office boy alias OB pun sendiri.

Vanessa pun menyadari tidak semua hal bisa dilakukan seorang diri. Untuk itu, penting baginya mendapatkan team atau karyawan yang bisa menyokong pertumbuhan perusahaan yang tengah dirintisnya. 

"Pengalaman di human resources harus bisa jual mimpi kita, untuk dapetin talent bagus di company. Because we cannot doing everything ourselves," kata Vanessa dalam program serial podcast  Impacttalk yang dirilis Impactto belum lama ini. 

[Perbincangan lengkap program Impacttalk tersebut bisa dililhat pada link berikut ini]

Vanessa juga mengingatkan untuk tidak stres ketika orang-orang yang membantu membangun bisnis sedari awal harus meninggalkan perusahaan. Bahkan co-founder sekalipun. Hal itu sempat dilaluinya saat GoWork sudah berjalan 3-4 tahun. "I was crush," katanya.

Meskipun begitu, pergantian pemain di badan startup menjadi proses yang harus dilalui. Setiap perusahaan membutuhkan orang-orang yang berbeda dalam bertumbuh. Untuk itu, sebagai pemimpin, Vanessa menerapkan perlakuan yang berbeda saat perusahaan hanya bertiga, belum memiliki revenue, dan saat perusahaan masih di tahap uji coba produk.

"Harus ingat-ingat, kita enggak bisa jadi leader yang sama kepada setiap orang, pada company kita," ujarnya. 

Selain menjual mimpi untuk memperoleh karyawan sesuai kebutuhan perusahaan, Vanessa cenderung merekrut pegawai dengan pengalaman ketimbang fresh graduate di awal membangun GoWork. Dia bukan meremehkan kemampuan fresh graduate. Namun untuk membangun startup, sang founder membutuhkan team yang dapat melengkapi. "Jadi aku enggak harus benar-benar ngajarin bagaimana buat jadi profesional," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...