Ekspansi Bank Mandiri hingga Ranah Digital

Intan Nirmala Sari
8 September 2021, 10:50
Bank Mandiri, BUMN, perbankan
Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Mandiri

Perkembangan industri digital selama pandemi Covid-19 meningkat signifikan. Hal itu pula yang mendorong Bank Mandiri untuk melakukan inovasi digital, termasuk memiliki superApp.

Inisiatif bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut untuk memperkuat konsumsi rumah tangga, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, telah menyusun strategi pengembangan inovasi digital untuk memenuhi kebutuhan layanan keuangan nasabah, baik perusahaan maupun individual.

"Bagi nasabah retail, kami telah mengenalkan Livin' by Mandiri yang akan dikembangkan menjadi super app agar memberikan akses lebih luas ke produk dan layanan Mandiri Group,” kata Darmawan dalam paparan kinerja perusahaan akhir Juli lalu.

Tak sampai di sana, Bank Mandiri juga akan memenuhi kebutuhan nasabah wholesale melalui pengembangan platform digital untuk memenuhi kebutuhan transaksional. Transaksi tersebut akan terintegrasi ke dalam satu platform yang bakal diluncurkan jelang akhir tahun ini.

Upaya bank dengan logo pita kuning dalam mendorong inovasi digital tampak dari besarnya pengguna aplikasi Livin’ By Mandiri. Berdasarkan catatan perusahaan, hingga Juni 2021 jumlah pengguna aplikasi tersebut mencapai 7,8 juta nasabah.

Adapun nilai transaksi finansial periode Januari-Juni 2021 mencapai Rp 728,9 triliun atau naik 59% secara year on year (yoy). Sementara itu, frekuensi transaksi nasabah melalui aplikasi Livin’ By Mandiri sepanjang Semester I-2021 yang mencapai 434,9 juta transaksi atau tumbuh 65% secara yoy.

Selain Livin' by Mandiri, salah satu inisiatif unggulan Bank Mandiri yakni dukungan program Open Banking melalui Mandiri API (application programming interface). Program tersebut memungkinkan kolaborasi antara platform pelaku bisnis dan layanan Bank Mandiri secara seamless. Layanan populer yang dimanfaatkan nasabah seperti transaksi top up mandiri e-money, inquiry, transfer antar rekening, pinjaman digital, dan pembayaran secara direct debit di jaringan partner e-commerce dan e-wallet.

Hingga kuartal II 2021 jumlah transaksi melalui Mandiri API meningkat signifikan sebesar 136% yoy, dengan nilai transaksi tumbuh lebih dari dua kali lipat yoy.

Agen Pembangunan

Bank Mandiri memiliki sejarah panjang sebagai agen pembangunan perekonomian Indonesia dalam 22 tahun terakhir. Bank ini terbentuk dari hasil restrukturisasi empat bank Indonesia pasca krisis ekonomi 1998. Adapun keempat bank tersebut Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia.

Jika sebelumnya masing-masing organisasi bank melayani nasabah dengan sistem perbankan berbeda-beda, terbentuknya Bank Mandiri telah membangun organisasi bank yang dapat mengimplementasikan core banking system.

Pada tahun-tahun awal, Bank Mandiri berhasil membukukan peningkatan laba secara cepat. Dari 2000 ke 2004, laba perusahaan meningkat dari Rp 1,18 triliun menjadi Rp 5,3 triliun. Sedangkan per 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 20% atau setara 4 miliar lembar saham.

Sejarah Bank Mandiri

Transformasi pertama Bank Mandiri sebagai perusahaan publik terjadi pada 2005. Saat itu perusahaan menargetkan untuk menjadi regional champion bank, atau bank dengan keunggulan di regional.

Untuk mencapai target tersebut, Bank Mandiri mengembangkan beberapa strategi, termasuk merombak struktur organisasi dasar Bank Mandiri. Hal itu dilakukan dengan restrukturisasi organisasi berbasis kinerja, pengembangan leadership dan talent, serta penyesuaian sumber daya manusia dengan kebutuhan strategis perusahaan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...