Cerita Berliku IndiHome si Penyokong Layanan Data Telkom Grup

Intan Nirmala Sari
22 September 2021, 16:35
Indihome, internet, telkom, profil perusahaan
Telkomsel
Jaringan internet Telkomsel

Warganet ramai memasang tanda pagar alias tagar #indihomedown dalam beberapa hari terakhir, menyusul jaringan internet milik IndiHome yang terganggu sejak Minggu (19/9). Gangguan tersebut seakan melengkapi perjalanan penyedia jasa data milik PT Telkom Indonesia yang memiliki serat fiber optik begitu panjang ini. 

Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia Puji Pramono menyatakan jaringan macet lantaran ada masalah pada kabel bawah laut Jawa, Sumatera, dan Kalimantan alias JaSuKa. Gangguan berasal dari titik kabel sedalam 1,5 kilometer di lepas pantai Batam dengan kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut (dpl).

Kabel JaSuKa dikembangkan oleh Telkom sejak 2006 dan merupakan salah satu kabel laut terpanjang di dunia. Kabel JaSuKa membentang sepanjang 10.860 kilometer dan dibangun di bawah laut. Adapun jalur kabel tersebut meliputi empat kanal 40G dengan kapasitas daya tampung hingga 16 kali dibanding jalur konvensional.

Kabel ini melintang dari JawaSumatera-Kalimantan dengan 17 titik pendaratan (landing points) yang meliputi, Bandar Lampung, Batam, Baturaja, Dumai, Jakarta, Jambi, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Rantau Parapat, Sibolga, Tanjung Pakis, Tanjung Pandan, Tebing Tinggi, serta Bandar Bukit Tinggi.

Permasalahan koneksi internet IndiHome pun banyak dikeluhkan pengguna Twitter. Pasalnya, setelah dua hari kejadian, koneksi IndiHome masih tersendat-sendat, menyusul pernyataan resmi IndiHome yang mengatakan bahwa layanan internet masih akan berangsur pulih. Hal ini membuat tagar #indihomedown menjadi trending di Indonesia.

Cuitan akun Twitter @rezaaarief mengancam IndiHome agar memberikan kompensasi berupa potongan harga atau angsuran biaya langganan akibat kendala jaringan. “Awas ae sampe bayar full yo," pada Selasa (21/9) saat mendapati koneksi internetnya masih terganggu. Selain itu, ada juga keluhan lain dari akun @wahyudhie3 yang mengatakan, “Pengaduan gangguan ke indihome suruh nunggu antrian, giliran telat bayar, denda langsung ga pakek nunggu antrian,” cuitnya. 

Kinerja IndiHome Penyokong Telkom Grup

Melansir paparan public expose TLKM, Senin (6/9) disampaikan bahwa sepanjang periode Januari-Juni 2021 IndiHome berkontribusi sebanyak 18,5% terhadap total pendapatan Telkom Grup. Capaian tersebut naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang baru 15,5%.

Pada semester pertama 2021, pendapatan IndiHome tumbuh 24,2% menjadi Rp 12,9 triliun. Angka tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang membukukan pendapatan Rp 10,4 triliun.

Enam bulan pertama tahun ini, IndiHome juga mencatatkan penambahan pelanggan sebanyak 285 ribu 2021. Dengan demikian, total pelanggan per Juni 2021 mencapai 8,3 juta atau naik 11,4% secara tahunan (yoy). Adapun komposisinya terdiri dari 57% pelanggan paket Dual Play dan 43% merupakan pelanggan Triple Play.

Selain itu, layanan IndiHome telah menjangkau 496 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut setara dengan 96,5%.

Layanan IndiHome Pengganti Speedy

IndiHome atau Indonesia Digital HOME merupakan produk yang diluncurkan PT Telkom Indonesia pada 2015. Produk dari IndiHome berupa paket layanan komunikasi dan data, seperti telepon rumah (voice), jaringan internet (internet on fiber atau high speed internet), serta layanan televisi interaktif (IPTV).

Melansir web resminya, PT Telkom menawarkan layanan telekomunikasi dalam satu produk (triple play) sebagai peralihan dari layanan internet sebelumnya, Speedy. Sejak perilisan IndiHome, Telkom tak lagi menggunakan Speedy untuk layanan internet, dan diganti oleh layanan Internet on fiber atau high speed internet.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...