Mengenal Bisnis Multipolar, Induk Grup Lippo yang Bakal Tambah Modal

Intan Nirmala Sari
25 November 2021, 13:15
Multipolar, Grup Lippo
Donang Wahyu | Katadata

PT Multipolar Tbk berencana untuk menambah modal perusahaan melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue. Induk Grup Lippo dengan kode saham MLPL ini akan menerbitkan 3 miliar saham baru kelas C seharga Rp 100 per saham.

Nantinya, dana hasil aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk melunasi sebagian utang bank, mengembangkan usaha, serta untuk investasi.

Advertisement

Gurita bisnis Multipolar tak lepas dari kendali Grup Lippo. Sebesar 55,11 % saham MLPL dikuasai PT Inti Anugerah Pratama, perusahaan milik Keluarga Riady, pendiri Grup Lippo. Sementara itu, 42,65 % saham MLPL dimiliki oleh publik.

Dilansir dari RTI Business, dalam setahun terakhir harga saham MLPL naik 592 % per Rabu (24/11). Namun, pada penutupan perdagangan kemarin, sahamnya terkoreksi 2,81 % ke level Rp 346. Tren penurunan tersebut telah terjadi dalam tiga bulan terakhir, di mana harga saham MLPL turun 27,31 %. 

MLPL pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November 1989 lewat initial public offering . Saat itu, harga penawaran saham perdana dibanderol Rp 10.500 per lembar, dengan menebar 4,3 juta lembar saham. Dari aksi korporasi tersebut, Multipolar mengantongi dana segar Rp 45,44 miliar. 

Berperan sebagai perusahaan induk investasi, Multipolar saat ini fokus pada investasi di bidang-bidang yang berorientasikan masa depan alias future oriented. Adapun bidang layanan utamanya berbasis teknologi dan digital beserta ekosistemnya.

Berdasarkan paparan public expose per Juli 2021, kategori bisnis Multipolar terbagi ke dalam lima bagian. Usaha mereka membentang dari ritel konsumen, telekomunikasi, jasa keuangan, media/ digital/teknologi, serta bisnis perusahaan atau industri. Bisnis Multipolar (MLPL) Grup Lippo

Bisnis Multipolar (MLPL) Grup Lippo (Pubex Multipolar)

Multipolar Merangkak dari Perusahaan Elektronik

Mochtar Riady mendirikan Multipolar pada 1975 dengan fokus awal sebagai perusahaan ritel elektronik. MLPL tergolong sebagai grup perusahaan multiritel. Itu dapat dilihat dari gurita bisnisnya yang menjalar ke berbagai sektor. Saat ini, bisnis Grup Lippo lebih banyak dikelola oleh generasi kedua dan ketiga. 

Forbes mencatat bahwa Grup Lippo kini dijalankan oleh anak Mochtar Riady, yaitu James Riady dan Stephen Riady, serta cucunya John Riady yang menjabat CEO Lippo Karawaci. Darah taipan seakan menular, pada 2020, nama keluarga Riady kembali masuk daftar Indonesia's 50 Richest di urutan ke-21.

Melansir laporan keuangan per Juni 2021, Multipolar membukukan penurunan penjualan dan pendapatan usaha sekitar 2,3 % menjadi Rp 5,13 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan membukukan penjualan dan pendapatan di level Rp 5,25 triliun.

Kontribusi terbesarnya yakni 72 % berasal dari bisnis eceran dan distribusi yang menyumbang Rp 3,7 triliun dari total capaian penjualan neto. Sedangkan bisnis teknologi informasi berkontribusi 22,8 % atau sekitar Rp 1,2 triliun. 

Turunnya angka penjualan Multipolar dalam enam bulan pertama tahun ini diiringi beban pokok penjualan dan pendapatan yang turun 2,38 % menjadi Rp 4,1 triliun. Alhasil, hingga Juni 2021 perusahaan ini mampu membukukan laba Rp 53,2 miliar. Capaian tersebut lebih baik dibandingkan tahun lalu, di mana emiten multiritel tersebut menorehkan rugi Rp 463,6 miliar. 

Struktur Perusahaan Multipolar (MLPL) Grup Lippo (Multipolar)
Struktur Perusahaan Multipolar (MLPL) Grup Lippo (Multipolar) (Multipolar)
  • Bisnis Eceran dan Distribusi

Lini bisnis utama Multipolar di segmen ritel konsumen meliputi bisnis grup PT Matahari Putra Prima (MPPA) yang menaungi Hypermart, Foodmart, Boston Health & Beauty, serta PT Matahari Department Store (MDS). MDS sudah hadir sejak 1972 dengan konsep department store yang menjual berbagai kebutuhan seperti pakaian, kecantikan, dan barang keperluan rumah tangga lainnya. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement