Bisnis Medco Energi Mengalir Lewat Tangan Arifin Panigoro

Amelia Yesidora
27 Desember 2021, 15:45
Medco
Katadata

Medco atau Meta Epsi Drilling Company merupakan salah satu pemain lama industri minyak dan gas di Indonesia. Perusahaan milik konglomerat Arifin Panigoro ini berdiri berkat keyakinan dan pandangan jelinya dalam melihat peluang.

Setelah 40 tahun menggeluti bisnis energi fosil tersebut, Medco memiliki tiga lini usaha, yaitu minyak dan gas, tambang, serta tenaga listrik. Berikut ini sekilas awal mula bisnis Medco.

Advertisement

Akuisisi Blok Tua di Awal Bisnis Medco

Awal merintis bisnis, Medco mengakuisisi Tesoro di Kalimantan Timur. Dilansir dari Antara, kegiatan perminyakan di daerah ini sama tuanya dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Tesoro sendiri bukanlah nama daerah, melainkan nama perusahaan yang menjalankan produksi minyak bumi sebelum Medco. Daerah Tesoro ini di kota Sanga-Sanga, Kalimantan Timur.

Mulanya, Lapangan Sanga-Sanga dan Tarakan diusahakan oleh perusahaan Belanda bernama Nederlandsch-Indische Industrie en Handel Maatschappij dari 1987 hingga 1905. Pada saat itu, teknologi yang digunakan masih sederhana, misalnya menggunakan alat angguk dan roda dari kayu ulin.

Kepemilikan daerah ini kemudian beralih kepada perusahaan Belanda lain yaitu Batavia Petroleum Maatschappij (BPM). BPM ini sendiri adalah anak dari perusahaan Royal Dutch Shell, yang kini lebih dikenal dengan nama Shell. Di bawah BPM, minyak mentah sudah diolah menjadi oli, bensin, dan minyak tanah.

Tidak berhenti di tangan penjajahan Belanda, Jepang juga mengendus peluang lapangan minyak ini dan mengambil alih instalasi minyak bekas BPM dari 1942-1945. Dengan teknologi dari negara matahari terbit, instalasi minyak lapangan ini diperbaiki dan dapat berproduksi dengan maksimal. National Geographic mencatat pada 1943 Jepang berhasil memproduksi total 50 juta barel minyak bumi dari berbagai blok minyak di kawasan Indonesia.

Setelah Jepang hengkang, lapangan ini kembali dikelola oleh BPM. Perusahaan Belanda ini bahkan mengerahkan tenaga kerja dari pulau Jawa untuk merehabilitasi kilang minyak di sini. Spontan, masyarakat sekitar menentang rencana Belanda tersebut.

Akhirnya, pada 1950 pemerintah Indonesia secara resmi membenahi pelabuhan Balikpapan beserta kilang minyak di sekitarnya di bawah nama Perusahaan Minyak Nasional (Permina), hingga berganti nama menjadi Pertamina. Tercatat pada masa inilah masa kejayaan Sanga-Sanga. Pertamina memegang daerah ini hingga 1972.

Meski begitu, kilang ini tidak dikelola permanen oleh Pertamina. Hingga 1992, daerah ini dioperasikan oleh perusahaan minyak asal Amerika, Tesoro Indonesia Petroleum Company (TIPCO). Dari sinilah, Arifin bersama temannya mulai mengambil alih produksi hingga melepasnya pada 2008. 

Arifin ‘Pipin’ Panigoro, Politikus Sekaligus Pengusaha

Arifin Panigoro
Arifin Panigoro (Katadata)

Arifin Panigoro adalah seorang kakak sulung berdarah asli Gorontalo yang lahir di Bandung, 14 Maret 1945. Orangtuanya seorang pengusaha kopiah yang kemudian menjual produk elektronik hingga tekstil. Oleh saudaranya, ia kerap dipanggil dengan sebutan akrab Pipin. 

Arifin adalah alumni dari Jurusan Elektro, Institut Teknologi Bandung, lulus pada 1973. Dilansir dari Kumparan, beberapa tahun setelah lulus kuliah, ayahnya meninggal. Sebagai anak sulung, dia menjadi tulang punggung keluarga, menafkahi 10 orang adiknya. Usahanya berhasil, Arifin melanjutkan pendidikan sebagai Senior Executive Programme di Institute of Business Administration, Fontainebleau, Perancis pada 1979. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement