Metrodata, Perusahaan Teknologi Ciputra Tumbuh dari Bisnis Alat Tulis

Amelia Yesidora
18 Januari 2022, 06:00
General Manager IoT Ecosystems and Channels Intel Corporation Steen J Graham dan Presiden Direktur PT Synnex Metrodata Agus Honggo Widodo.
Synnex Metrodata Indonesia
General Manager IoT Ecosystems and Channels Intel Corporation Steen J Graham dan Presiden Direktur PT Synnex Metrodata Agus Honggo Widodo.

Pandemi berhasil menyuburkan lahan bisnis industri teknologi, baik di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Angin segar ini sampai ke perusahaan teknologi informasi dalam naungan Grup Ciputra, Metrodata Electronics.

Tak berbeda jauh dengan bisnis Grup Ciputra di bidang properti yang mencatatkan kinerja positif 2021, Metrodata juga memperoleh keuntungan sepanjang tahun lalu.  PT Ciputra Development Tbk (CTRA), misalnya, hingga September 2021 sukses mengeruk laba bersih naik 337 % (year on year) menjadi Rp 1,01 triliun.

Advertisement

Di sisi lain, dengan pengalaman lebih dari empat dekade, Metrodata juga memperoleh pendapatan Rp 12,13 triliun di kuartal ketiga 2021. Angka ini naik 20,9 % dari pendapatan di periode yang sama tahun 2020, yaitu Rp 10,03 triliun. Laba perusahaan dengan kode emiten MTDL tersebut juga naik 31,3 % yoy atau Rp 351,4 miliar. 

Empat Dekade Metrodata di Bidang IT

Kiprah grup Metrodata dimulai pada 25 April 1975, berawal dari bisnis alat tulis serta kertas printer continuous form. Perusahaan resmi didirikan pada 17 Februari 1983 dengan nama PT Sarana Hitech Sytems, sebelum kemudian berubah nama menjadi PT Metrodata Epsindo pada 10 Oktober 1989.

Setahun kemudian, perusahaan memutuskan untuk menjadi perusahaan terbuka dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode MTDL. Per 28 Maret 1991, nama perusahaan berubah menjadi Metrodata Electronics seperti yang kita kenal sekarang. Sejak saat itu, perusahaan gencar memperluas lini bisnis dengan membangun anak perusahaan. 

Tujuh Anak Perusahaan Metrodata 

Sebagai perusahaan informasi dan teknologi, Metrodata Electronics memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya. Dalam paparan publik emiten pada Desember lalu, Metrodata memaparkan ada tujuh anak usahanya.

1. PT Mitra Integrasi Informatika (MII)

MII sudah berdiri sejak 1996 dan menjadi tombak utama bisnis Metrodata. MII menawarkan layanan bagi pelanggan koperasi pasar di berbagai sektor industri. Layanan ini mulai dari cloud services, digital business platform, big data, security, business application, hybrid IT infrastructure, consulting services, hingga managed services.

2. PT Soltius Indonesia (SI)

SI berdiri pada 1998 sebagai hasil joint venture antara IMC dan SCI Technologies, dua pemain besar di pasar SAP (System Application and Processing) di Indonesia. SAP ini banyak dipakai perusahaan untuk membuat sistem yang terpusat, sehingga setiap departemen dapat mengakses dan membagi data kepada setiap orang yang bekerja dalam satu perusahaan.

Bisnis SI berfokus pada pelanggan di segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hingga perusahaan berskala besar. Kini, SI berhasil menjadi salah satu SAP Implementation Partner terbesar di Indonesia.

3. PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI)

Sama seperti SI, SMI juga berdiri sebagai hasil joint venture MTDL dengan King’s Eye Investment, British Virgin Island. SMI sudah berdiri pada 23 Mei 2000 dengan nama Metrodata E Bisnis. Namun joint venture dilakukan pad 26 September 2011 sehingga nama perusahaan berganti menjadi SMI hingga sekarang.

SMI sendiri berfokus pada distribusi berbagai produk TIK kepada agen grosir. Perusahaan ini memiliki tujuh pusat distribusi di kota Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.

4. PT Packet Systems Indonesia (PSI)

Anak perusahaan MTDL ini berdiri pada 2014 sebagai partner dari Cisco. PSI sendiri menawarkan layanan IT berupa pusat data, Service Provider & Enterprise Network, solusi dari information security, dan layanan lainnya.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement