Adhi Commuter, Pengembang Properti Basis Transportasi Terbesar

Amelia Yesidora
15 Maret 2022, 15:30
ilustrasi rencana pengembangan TOD oleh Adhi Commuter Properti
acp.id
ilustrasi rencana pengembangan TOD oleh Adhi Commuter Properti

Adhi Commuter Properti, anak usaha Adhi Karya alias ADHI itu resmi menjadi perusahaan publik akhir Februari 2022. Emiten pelat merah yang tengah membangun 11 proyek tersebut, melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ADCP pada Rabu (23/2). 

Melansir laman resmi perusahaan, Adhi Commuter adalah perusahaan pengembang properti berbasis transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia. Perusahaan itu pun resmi menjadi emiten kedelapan yang melantai di BEI tahun ini.

Dalam proses penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO), Adhi Commuter menawarkan 2,2 miliar lembar saham dengan harga penawaran Rp 130 per lembar. Seluruh saham yang ditawarkan adalah saham baru, setara 10 % dari seluruh modal Adhi Commuter. Lewat aksi korporasi tersebut, emiten sektor properti itu memperoleh dana segar sebesar Rp 288,9 miliar. 

Dana hasil IPO itu akan digunakan untuk tiga hal, pertama 49 % untuk membayar sebagian pokok obligasi seri A. Kedua, sekitar 26 % akan digunakan untuk pengembangan proyek Adhi City Sentul. Ketiga, porsi 25 % dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan lahan baru, berupa mixed use development di Cikunir, Bekasi. Lahan seluas 3,6 hektare itu milik PT Prakarsa Triotama Jaya, dan akan dikembangkan menjadi apartemen dan area komersial.

Hingga Senin (14/3), saham ADCP ditutup pada level Rp 97 per lembar, lebih rendah dibandingkan harga penawaran saat IPO, yakni Rp 130 per lembar. Artinya, sejak dirilis saham Adhi Commuter sudah turun 26,15 %, dengan rentang harga di kisaran Rp 95 - Rp 103 per lembar. Melansir RTI Business, tampak bahwa dalam sepekan terakhir saham properti ini cenderung bergerak di zona merah, dengan kapitalisasi pasar berkisar Rp 2,1 triliun

Sebagian besar atau sekitar 89,9 % saham ADCP dikuasai perusahaan induknya Adhi Karya. Di mana sebanyak 19,9 miliar lembar saham Adhi Commuter dikuasai perusahaan sektor infrastruktur tersebut.

Empat tahun beroperasi, Adhi Commuter berhasil meningkatkan pendapatannya. Sejak tahun pertama berdiri, yakni 2018, perusahaan itu mencatat pendapatan Rp 438,68 miliar dan laba bersih Rp 64,54 miliar. Tahun berikutnya, pendapatan tercatat naik 84,4 % menjadi Rp 808,9 miliar, dengan laba tumbuh 133 % di angka Rp 150,4 miliar.

Meski diterpa pandemi Covid-19, pada 2020 Adhi Commuter masih membukukan pendapatan naik 20,8 % menjadi Rp 977,2 miliar. Sementara untuk laba bersih turun 11,33 % ke level Rp 133,25 miliar. Hingga Agustus 2021, Adhi Commuter membukukan pendapatan Rp 268,13 miliar dan laba bersih Rp 42,65 miliar.

Berikut grafik perkembangan pendapatan dan laba dari Adhi Commuter yang dirangkum Databoks:

Adhi Commuter dan Hunian Sekitar LRT

Lahirnya Adhi Commuter bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kawasan hunian masyarakat di sekitar jalur Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek. Untuk itu, perusahaan induknya, Adhi Karya membentuk Departemen Transit Oriented Development (TOD) pada 27 April 2016. Proyek pertama yang diusahakan Departemen TOD ini adalah LRT City Bekasi, yaitu Eastern Green yang diluncurkan pada 27 Desember 2016. 

ADHI kemudian menggabungkan Departemen TOD dengan Departemen Hotel, menjadi Departemen TOD dan Hotel. Departemen baru tersebut, kemudian bekerja untuk pembangunan LRT City di Sentul pada 25 Juni 2017 dan LRT City Jatibening pada 9 September 2017.

Selang waktu berjalan, Adhi Karya memutuskan untuk memisahkan Departemen TOD dan Hotel dari induknya. Pada 2 Juli 2018, akhirnya didirikan Adhi Commuter Property sebagai subsidiari. Sembari membangun LRT City di berbagai daerah Jabodetabek, kuartal keempat 2019, Adhi Commuter juga mengakuisisi PT Mega Graha Citra Perkasa sebagai anak perusahaan Adhi Commuter. Tak hanya akuisisi, emiten itu juga memperoleh injeksi atau suntikan dana Rp 2 triliun pada 2019. 

Jajaran Proyek Adhi Commuter

Melansir prospektus Adhi Commuter, diketahui bahwa jelang IPO perusahaan tersebut sudah membangun 11 proyek dengan total luas lahan 144 hektare. Sedangkan total penjualan hunian sudah mencapai 17.896 unit.

Adhi Commuter memiliki keunikan tersendiri dibandingkan para pengembang properti atau hunian lainnya. Dalam membangun properti, Adhi Commuter menawarkan hunian dengan prinsip TOD, di mana pemilik properti akan dimudahkan dalam hal akses menuju transportasi publik seperti Transjakarta, MRT, hingga LRT.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...