Rasio Solvabilitas Jadi Cerminan Kesehatan Laporan Keuangan Perusahaan

Amelia Yesidora
21 April 2022, 16:27
laporan keuangan, educate me, solvabilitas, perusahaan, emiten
Arief Kamaludin|KATADATA
Bursa Efek Indonesia

Salah satu metrik yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan keputusan investasi adalah rasio solvabilitas suatu perusahaan. Rasio tersebut bisa ditemukan pada laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan secara kuartalan maupun tahunan. 

Rasio solvabilitas dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban utang jangka panjang, yang menjadi perhatian bagi pemberi modal. Selain itu, rasio tersebut juga mampu memberikan gambaran terkait kesehatan keuangan perusahaan. Hal itu tercermin dari kemampuan arus kas perusahaan dalam memenuhi utang jangka panjangnya. 

Jenis Rasio Solvabilitas

Menurut laman Investopedia, ada empat jenis rasio solvabilitas yang bisa digunakan dan berlaku dalam pembayaran jangka panjang, yaitu:

  • Rasio utang terhadap aset (debt to asset ratio)

Investor dapat mengetahui daya ungkit perusahaan serta perbandingan jumlah aset perusahaan yang didanai oleh utang atau berasal dari aset perusahaan sendiri. Karena rasio ini mengukur total utang perusahaan terhadap total asetnya, maka rumus menghitung debt to asset ratio adalah pembagian dari utang dengan aset.

Apabila hasil perhitungan menunjukkan angka di atas satu (1,0), maka kebanyakan aset perusahaan diperoleh dari utang. Lebih lanjut, ada kemungkinan perusahaan kesulitan membayar kembali utangnya. 

  • Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) 

Mirip dengan rasio utang terhadap aset, rasio D/E menunjukkan bagaimana perusahaan didanai oleh utang. Jadi, semakin tinggi angka rasio D/E, semakin tinggi utang yang dimiliki perusahaan, dan kemungkinan gagal bayarnya pun lebih tinggi. 

Adapun rasio ini juga bisa menunjukkan seberapa banyak utang yang bisa dibayar oleh ekuitas dalam perusahaan, bila perusahaan itu menghadapi likuidasi. Untuk menghitung rasio D/E, rumusnya adalah membagikan utang terhadap ekuitas.

  • Rasio ekuitas (equity to asset ratio)

Apabila kedua rasio di atas menggunakan utang sebagai pembanding dalam rasio solvabilitas suatu perusahaan, maka rasio ekuitas menggunakan ekuitas pemegang saham sebagai pembanding. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak ekuitas mendanai jalannya suatu perusahaan, alih-alih utang. 

Rumus menghitung rasio ekuitas adalah pembagian antara jumlah ekuitas pemegang saham dengan total aset perusahaan. Semakin tinggi angkanya, maka semakin sehat perusahaan tersebut. Begitu juga apabila rasio ekuitas rendah, maka perusahaan akan cenderung lebih banyak dibiayai oleh utang daripada saham.  

  • Rasio cakupan bunga (interest coverage ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali perusahaan dapat membayar bunga yang ada dengan pendapatan yang diperoleh saat ini. Semakin tinggi rasionya, semakin baik. Sebaliknya, apabila persentase rasio cakupan bunga perusahaan di bawah 1,5 dapat mengindikasikan kesulitan bagi perusahaan untuk membayar bunga atas utangnya.

Untuk menghitung rasio ini, cukup membagikan laba sebelum bunga dan pajak (earnings before interest and taxes) alias EBIT dengan beban bunga. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...