Fakta Menarik Hari Buruh di Dunia

Intan Nirmala Sari
12 Mei 2022, 12:31
Sejumlah buruh mengerjakan pelintingan rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (5/3/2022). Buruh linting rokok dengan sistem borongan tersebut dalam sehari mampu menghasilkan 3000-4000 batang rokok dengan upah Rp22 ribu per 1000 bat
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj.
Sejumlah buruh mengerjakan pelintingan rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (5/3/2022). Buruh linting rokok dengan sistem borongan tersebut dalam sehari mampu menghasilkan 3000-4000 batang rokok dengan upah Rp22 ribu per 1000 batang rokok.

Kebanyakan negara di dunia merayakan Hari Buruh setiap 1 Mei, begitu juga di Indonesia. Perayaan global tersebut bertujuan untuk menggalang solidaritas di kalangan pekerja alias buruh.

Peringatan hari buruh memiliki perjalanan sejarah panjang, mulai dari inisiasi awal peringatan, tragedi yang terjadi setiap perayaan, hingga tradisi perayaan Hari Buruh di berbagai negara. Berikut merupakan beberapa rangkuman Katadata, terkait fakta menarik hari buruh.

Jam Kerja 16 Jam Menjadi 8 Jam

Berdasarkan situs organisasi Pekerja Industri Sedunia alias IWW, peringatan Hari Buruh sedunia dimulai sejak era revolusi industri atau abad 19. Berawal dari nasib buruh Amerika Serikat atau AS yang bekerja 10 hingga 16 jam dalam sehari.

Kondisi tersebut mendorong perhatian kelompok buruh, sehingga terhitung sejak tahun 1860-an kelompok menilai pentingnya pembatasan durasi bekerja menjadi delapan jam sehari. Alhasil, pada 1884, kelompok buruh berhasil mendeklarasikan tuntutan bekerja delapan jam sehari.

Deklarasi tersebut dinyatakan oleh Federasi Perdagangan Terorganisir dan Serikat Buruh, yang kini menjadi Federasi Buruh di AS. Adapun deklarasi tersebut dilakukan dalam konvensi nasional di Chicago. Dengan begitu, berlaku sejak 1 Mei 1886, durasi kerja resmi bagi para buruh adalah 8 jam.

Aksi Turun ke Jalan

Sejak 1 Mei 1886, lebih dari 300 ribu buruh berasal dari 13 ribu perusahaan di seluruh AS meninggalkan pekerjaan untuk merayakan pemberlakuan kerja delapan jam sehari. Di Chicago, saat kebijakan itu bermula, sebanyak 40 ribu buruh melakukan gerakan mogok kerja. Lambat laun, jumlahnya meningkat menjadi 100 ribu orang.

Awalnya, Hari Buruh diperingati secara damai. Namun, seiring perjalanannya Hari Buruh pernah menjadi “hari berdarah”. Mulai dari tahun pertama peringatan Hari Buruh, pada 3 Mei 1886 sekitar 200 buruh dari perusahaan McCormick Reaper Works turun ke jalan. Namun perayaan tersebut justru diwarnai aksi pemukulan dan lemparan batu antara aparat dengan demonstran, hingga mengakibatkan dua orang tewas.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...