Memahami Shrinkflation, Strategi Perusahaan Hadapi Inflasi

Intan Nirmala Sari
14 Juni 2022, 14:32
shrinkflation, inflasi, harga, educate me, ekonopedia, istilah ekonomi
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Sejumlah pekerja membungkus teh di Pabrik teh Poci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (12/10/2019).

Fenomena kenaikan harga atau inflasi yang berlangsung di banyak negara memicu beberapa produsen melakukan penyusutan ukuran produknya. Aksi tersebut dikenal sebagai shrinkflation dan kini tengah marak terjadi.

Dilansir dari laman Investopedia, disebutkan bahwa shrinkflation merupakan praktik penyusutan atau mengurangi ukuran suatu produk, dengan tetap mempertahankan harga semula. Strategi tersebut umumnya digunakan perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman.

Strategi shrinkflation cenderung dilakukan perusahaan secara diam-diam untuk meningkatkan margin atau keuntungan produsen. Shrinkflation juga diambil perusahaan sebagai upaya mempertahankan kinerja perusahaan dari risiko kenaikan biaya produksi akibat inflasi.

Seiring dampak pandemi Covid-19, lembaga keuangan dunia Dana Moneter Internasional atau IMF memprediksi kenaikan inflasi di beberapa kawasan. Untuk kelompok negara maju, diperkirakan mengalami kenaikan inflasi dari 3,9 % menjadi 5,7 % tahun ini. Sedangkan untuk kelompok negara berkembang diprediksi naik dari 5,9 % menjadi 8,7 %.

Pencetus Istilah Shrinkflation

Dikutip dari Merriam Webster, Ekonom Inggris, Pippa Malmgren sering dianggap sebagai pencetus awal istilah shrinkflation. Malmgren juga bisa dikategorikan sebagai orang yang bertanggung jawab atas kemunculan istilah tersebut.

Sementara itu, dalam buku Brian Domitrovic tahun 2009, Econoclasts: The Rebels Who Sparked the Supply-Side Revolution and Restored American Prosperity, dia menggunakan istilah shrinkflation untuk membedakannya dengan stagflasi. Stagflasi sendiri merupakan istilah yang menggambarkan tren harga tetap atau stagnan, disertai dengan tingkat pengangguran yang relatif tinggi.

"Setelah Perang Dunia II, perdagangan Amerika Serikat terdepresi untuk periode stagflasi akut. Sebenarnya, itu adalah 'penyusutan' (shrinkflation), di mana ekonomi terkontraksi karena harga melonjak," tulis Domitrovic.

Melansir Investopedia, penyusutan atau shrinkflation adalah istilah yang terbentuk dari dua kata terpisah, yakni menyusut dan inflasi. Shrink dalam shrinkflation berhubungan dengan perubahan ukuran produk, sedangkan bagian flation mengacu pada inflasi atau kenaikan tingkat harga.

Shrinkflation pada dasarnya adalah bentuk inflasi tersembunyi. Perusahaan sadar bahwa pelanggan kemungkinan besar akan melihat kenaikan harga produk, untuk itu dilakukan pengurangan ukuran produk. Di mana, penyusutan yang minim, kemungkinan tidak begitu diperhatikan oleh konsumen.

Langkah shrinkflation juga diterapkan sebagai pertimbangan perusahaan untuk tidak membebankan kenaikan harga kepada konsumen, melainkan jumlah produk. Penelitian akademis juga menunjukkan bahwa konsumen lebih sensitif terhadap kenaikan harga yang eksplisit daripada perampingan kemasan.

Di sisi lain, praktik shrinkflation dapat mengakibatkan persepsi dan pandangan negatif dari konsumen untuk kembali membeli produk. Itu karena, adanya volume produk yang statis atau menurun dari waktu ke waktu.

Halaman:
Reporter: Happy Fajrian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...