Profil Wamenkumham Edward Omar yang Diduga IPW Terima Gratifikasi

Intan Nirmala Sari
15 Maret 2023, 14:28
Profil Wamenkumham, wamenkumham, Edward Omar Sharif Hiariej
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej mengikuti rapat kerja bersama Komisi III DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2022). Dalam rapat yang membahas penyempurnaan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) tersebut Wamenkumham menyatakan pemerintah telah mempertimbangkan untuk mengubah beberapa pasal krusial.

Kabar teranyar Indonesia Police Watch (IPW) melaporkan seorang wakil menteri berinsial EOSH ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi. Laporan tersebut merujuk pada Wakil Menteri Hukum dan HAM atau Wamenkumham, Edward Omar Sharif Hiariej.

Melansir Antara, dalam laporan IPW, EOSH disebut menerima aliran dana senilai Rp 7 miliar melalui dua orang yang diakui EOSH sebagai asisten pribadinya. Adapun asisten pribadi yang dimaksud dalam laporan IPW adalah Yogi Arie Rukmana dan Yosi Andika Mulyadi.

Advertisement

Sementara itu, Rabu (15/3) dini hari Asisten Pribadi Wamenkumham (Aspri Wamenkumham) Yogi Arie Rukmana menyampaikan tidak ada arahan dari Wamenkumham, Edward Omar Sharif Hiariej untuk melaporkan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso atas dugaan pencemaran nama baik, lantaran laporan yang dibuat.

Untuk mengenal lebih jauh siapa Edward, berikut Katadata.co.id lampirkan profil Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej.

Guru Besar Ilmu Hukum

Pria kelahiran Ambon, Maluku itu mulai menjabat sebagai Wamenkumham sejak 23 Desember 2020, menggantikan Denny Indrayana. Edward yang bakal berusia setengah abad, April 2023 nanti merupakan profesor sekaligus guru besar ilmu Hukum Pidana di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta sejak 2010.

Tak hanya itu, Eddy sapaan akrabnya juga sempat meraih gelar tertinggi di bidang akademis, dalam usia yang terbilang muda, yakni 37 tahu dari Fakultas Hukum UGM. Dia pertama kali mengenyam pendidikan hukum di UGM pada 1993 dan lulus sebagai Sarjana pada 1998. Pendidikannya berlanjut ke jenjang S2 pada 2002 hingga 2004 di kampus yang sama.

Belum puas dengan gelar yang didapat, Eddy menempuh pendidikan S3 untuk mendapat gelar doktor selama periode 2007-2009. Dia juga mengantongi rekor lulus jenjang doktoral dalam waktu dua tahun 20 hari.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement