Harga Emas Naik, Bisa Menjadi Andalan Investasi di Tahun Ini
Meningkatnya inflasi April 2021 menjadi sinyal perbaikan daya beli dan pendapatan masyarakat menjelang Lebaran. Dengan begitu, tren harga emas tahun ini masih memiliki outlook positif termasuk menjadi andalan dalam berinvestasi, meskipun tidak lebih tinggi dari tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), emas perhiasan menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi April 2021. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, menjelang Lebaran, harga emas naik hingga 0,67%. Kenaikan harga emas perhiasan terjadi di 60 kota indeks harga konsumen (IHK) dari 90 kota yang disurvei.
Emas perhiasan memberikan andil kepada inflasi April 2021 sebesar 0,01%. Pada bulan ini, inflasi tercatat 0,13% secara bulanan, 0,58% secara tahun kalender, dan 1,42% secara tahunan. Selain tingginya permintaan, melonjaknya harga emas batangan mempengaruhi kenaikan harga emas perhiasan.
Analis & Division Manager PT. Royal Trust Futures Suluh Adil Wicaksono menyatakan, momentum kenaikan permintaan emas menjelang Lebaran sudah menjadi hal lumrah di Tanah Air. Terlebih, masyarakat Indonesia juga menjadikan jajan emas sebagai salah satu budaya atau kebiasaan menghadapi hari raya.
Di samping itu, kenaikan harga emas seperti logam mulia pada perdagangan Selasa (4/5) ikut ditopang tren kenaikan harga emas global yang hampir kembali menyentuh level US$ 1.800 per ons troi. Prediksinya, baik harga logam mulia hingga emas di pasar spot masih memiliki prospek positif di tahun ini.
"Indonesia unik, kalau sudah jadi budaya tidak ada pantangan untuk membeli emas. Ditambah lagi perekonomian tahun ini diprediksi akan lebih baik dari tahun lalu," kata Suluh saat dihubungi Selasa (4/5).
Mengutip laman resmi Logam Mulia, Selasa (4/5), harga pecahan emas Antam naik Rp 9.000 ke level Rp 930.000 per gram. Pada perdagangan hari sebelumnya, harga emas Antam berada di level Rp 921.000 per gram.