Tertahan Penguatan Dolar AS, Harga Emas Antam Turun Rp 8.000 per Gram

Intan Nirmala Sari
5 Mei 2021, 13:23
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (18/1/2021). Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk catatkan penurunan Rp 8.000 per gram menjadi Rp 922 ribu per gram pada Rabu (5/5)
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (18/1/2021). Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk catatkan penurunan Rp 8.000 per gram menjadi Rp 922 ribu per gram pada Rabu (5/5)

Tidak bertahan lama, harga emas batangan milik PT Aneka Tambang kembali menurun pada Rabu (5/5). Penguatan mata uang dolar Amerika Serikat menjadi alasan harga emas masih bergerak datar.

Mengutip laman resmi Logam Mulia, harga emas turun Rp 8.000 menjadi Rp 922.000 per gram. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas Antam di level Rp 930.000 per gram.

Untuk harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga menurun Rp 8.000 per gram ke level Rp 825.000 per gram hari ini. Padahal, Selasa kemarin harga buyback emas Antam di posisi Rp 833.000 per gram.

Beberapa analis menyebutkan pergerakan harga Logam Mulia dipengaruhi kurs rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,07% ke level Rp 14.440 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (4/5) pukul 09.37 WIB, harga emas spot (XAUUSD) naik 0,13% ke level US$ 1.781 per ons troi dibandingkan perdagangan sebelumnya. Begitu juga dengan harga emas commodity expenditure (Comex) untuk kontrak Juni 2021 yang mencatatkan kenaikan 0,21% ke level US$ 1.779 per ons troi.

Sementara itu, Kepala analis ActivTrades Carlo Alberto De Casa menyampaikan, pemulihan dolar AS membuat kenaikan harga emas cenderung tertahan. Hal tersebut, demikian dikutip Reuters, tampak dari sulitnya emas spot untuk menembus level US$ 1.800 per ons troi beberapa waktu terakhir.

Di sisi lain, harga palladium sempat menembus level harga tertingginya pada Selasa (3/5) yakni di US$ 3.017 per ons troi. Faktornya berasal dari kekhawatiran pasar akan pasokan logam, mengingat palladium kerap dimanfaatkan sebagai perangkat emisi untuk kendaraan roda empat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...