Volatilitas Tinggi, Perusahaan Perdagangan Uang Kripto Tetap Ekspansif

Intan Nirmala Sari
19 Mei 2021, 16:30
Volatilitas Tinggi, Perusahaan Perdagangan Uang Kripto Tetap Ekspansif
Katadata

Meningkatnya volatilitas di pasar uang kripto beberapa waktu terakhir tidak menyurutkan niat perusahaan penyedia perdagangan aset kripto untuk berekspansi. Perusahaan nilai tukar kripto Bybit, misalnya, bakal meluncurkan kontrak berjangka uang kripto Ether pada Kamis (20/5).

Langkah tersebut untuk menambah diversifikasi atau keberagaman produk dalam platform perusahaan. “Karena harga Bitcoin terus stagnan, trader dan investor terus mencari alternatif,” kata CEO dan juga pendiri Bybit Ben Zhou dalam keterangan resminya, Rabu (19/5).

Dia menambahkan, peluncuran kontrak perdagangan Ether diharapkan mampu meningkatkan permintaan investor ritel dan institusional. Upaya tersebut juga dapat membuka jalan untuk musim investasi alternatif yang baru.

Nantinya ada dua kontrak yang ditawarkan. Pertama adalah ETHUSD0625 yang mulai diperdagangkan pada 20 Mei 2021. Selanjutnya, Bybit akan meluncurkan kontrak ETHUSD0924 pada 24 Mei 2021.

Menurut Ben Zhou, kontrak berjangka Ether tidak membutuhkan biaya pendanaan atau modal awal. Selama kontrak valid, trader dapat mengambil posisi mereka secara gratis.

“Kontrak berjangka Ether dan Bybit Cloud Mining bergabung dengan kontrak ETHUSD dan ETHUSDT. Itu akan membuat peluang baru bagi klien yang ingin melindungi posisi mereka dan memanfaatkan pergerakan ETH,” ujarnya.

Melansir Coinmarketcap.com, ETH masih menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin. Dengan nilai kapitalisasi mencapai US$ 339 miliar pukul 14.08 WIB, harga ETH berada di level US$ 2.916 per eth atau sekitar Rp 41,7 juta.

Selain itu, biaya gas Ethereum juga diklaim stabil setelah Berlin Upgrade pada 15 April dan rencana perbaikan pasar biaya EIP 1559 London yang menjanjikan pengurangan biaya gas lebih lanjut.

Dari Tanah Air, platform perdagangan uang kripto Indodax meluncurkan aset kripto ANKR yang mulai diperdagangan Kamis (20/5). ANKR yang didirikan pada November 2017 telah membangun pasar untuk layanan cloud (komputasi awan) berbasis container melalui penggunaan sumber daya bersama. Pengembang dan klien akan dimudahkan dengan node blockchain yang memiliki harga lebih murah dibandingkan penyedia cloud publik.

Cloud merupakan metode penyampaian berbagai layanan melalui internet. Sedangkan node blockchain bertindak sebagai titik komunikasi yang dapat melakukan berbagai fungsi dan saling terhubung dengan data blockchain (system penyimpanan data digital).

Melansir laman Indodax Academy, ANKR diklaim menciptakan masa depan baru dengan shared cloud economy. Itu akan menyeimbangkan permintaan daya komputasi cloud dan surplus data yang belum dimanfaatkan dan didistribusikan secara global.

Dengan total pasokan 10 miliar ANKR, aset kripto tersebut saat ini berada di harga US$ 0,14 per ANKR atau sekitar Rp 2.000 dengan kapitalisasi pasar mencapai US$ 984 juta, mengutip Coinmarketcap.com, Rabu (19/5).

Indodax juga merilis koin Glitch (GLCH) yang merupakan platform desentralisasi keuangan (DeFi) smart contract pertama di dunia yang dibangun untuk mendukung adanya global alternatif pada traditional financial system. Dengan pasokan 88,8 juta GLCH, kapitalisasi pasar per  Rabu (19/5) mencapai US$ 84 juta dengan harga US$ 1,17 per GLCH atau Rp 16.700. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...