Tak Sanggup Bersaing, Bank Asing Ini Tutup Cabang di Amerika

Intan Nirmala Sari
27 Mei 2021, 13:34
Gedung HSBC di kawasan Sudrman, Jakarta Pusat (6/8). Bank
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gedung HSBC di kawasan Sudrman, Jakarta Pusat (6/8).

HSBC menjual jaringan perbankan ritelnya di Amerika Serikat (AS) dan secara efektif menutup bisnisnya di Amerika Utara setelah 40 tahun beroperasi. Dilansir dari Financial Times Kamis (27/5), keputusan itu diambil karena perusahaan selalu merugi.

Bahkan, HSBC sudah melakukan penghematan biaya sekitar US$ 4,5 miliar dan memangkas 35.000 pekerja di tahun lalu. Hari ini, HSBC menyatakan telah menjual 80 dari 148 cabangnya kepada Citizens Bank.

Dari hasil penjualan tersebut, perusahaan mendapat US$ 9,2 miliar deposito dan US$ 2,2 miliar dari pinjaman yang belum dilunasi. Selain itu, sebanyak 10 cabang telah dibeli Cathay Bank dan menghasilkan US$ 1 miliar deposito dan US$ 800 juta pinjaman.

Sebagai informasi, Februari HSBC menyampaikan akan memperluas bisnis manajemen di Hong Kong dan Tiongkok. Sekitar US$ 3,5 miliar akan diinvestasikan dan bakal mempekerjakan 5.000 penasihat.

“Mereka (HSBC di AS) memiliki bisnis yang bagus, tapi kami tidak memiliki skala untuk bersaing,” kata CEO Grup HSBC Noel Quinn, dilansir dari Reuters, Kamis (27/5).

Meskipun begitu, dia menambahkan kalau keberadaan HSBC yang berkelanjutan di AS menjadi kunci jaringan internasional. Bahkan, Head of Wealth and Personal Banking HSBC untuk Asia Pasifik Greg Hingston menyampaikan, AS memiliki peran besar terhadap strategi pertumbuhan HSBC Asia.

“Strategi baru kami di AS memungkinan untuk kami melayani kebutuhan nasabah global dengan lebih baik,” ujar Hingston mengutip Financial Times.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...